Liputan6.com, Bengkulu - Women Crisis Center (WCC) Bengkulu mencatat sepanjang 2016 terdapat sembilan kasus kekerasan seksual pemerkosaan, termasuk kasus Yuyun di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Puncak dari kasus kekerasan seksual ini ialah kasus pembunuhan dan pemerkosaan Yuyun (14) oleh 14 remaja.
Kejahatan seksual di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, sepanjang 2016 itu menimpa menimpa anak-anak di bawah umur 18 tahun. Salah satu kasus bahkan melibatkan hubungan sedarah. Korban diperkosa ayah kandungnya hingga hamil. Bagaimana profil daerah yang tak aman untuk anak-anak ini?
Data Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu menunjukkan kampung halaman Yuyun masih jauh dari sejahtera. Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Aden Gultom, mengatakan secara keseluruhan Kabupaten Rejang Lebong hanya memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 66 poin.
Baca Juga
"Jika menelisik lebih lanjut per desa maka di tempat tinggal korban, yakni Padang Ulak Tanding. Angka IPM ini akan jauh lebih rendah, karena jauh dari akses pelayanan dasar yang berada di ibu kota kabupaten," kata dia seperti dikutip Antara, Sabtu, 7 Mei 2016.
Indeks pembangunan manusia, dia menjelaskan, merupakan standar yang dipakai Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam mengukur keberhasilan suatu wilayah. Tingkat IPM yang bagus seharusnya berada pada angka 80 poin.
"Ada tiga faktor yang dianalisis, yakni tingkat pendidikan, kesehatan, serta sarana dan prasarana dasar," katanya.
Sementara di kampung halaman Yuyun, tingkat pendidikan masih rendah. Mayoritas warga hanya mencicipi pendidikan dasar, yakni sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama.
"Tingkat pendidikan erat hubungannya dengan kesehatan dan perekonomian. Semakin tinggi tingkat pendidikan harapannya juga meningkatkan sisi moral, akhlak dan keagamaan," kata Aden.
Mengenai sarana dan prasarana dasar pun masih rendah, seperti infrastruktur jalan, pusat kesehatan, listrik, dan akses ke pelayanan pemerintahan.
"Kalau suatu wilayah masih gelap gulita, bagaimana bisa maju? Prasarana dasar ini yang harus segera diperbaiki," ucap Aden.
Selain faktor IPM, permasalahan sosial di kampung Yuyun kompleks. "Para pelaku kriminal nyaman dengan masyarakat yang ada di daerah itu. Ini merupakan faktor sosial yang sangat kompleks dan harus dibenahi," ujar Aden.