Liputan6.com, Temanggung - Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah merintis program sayuran masuk sekolah untuk memperkenalkan berbagai jenis sayuran pada anak-anak. Program ini guna mendukung gerakan konsumsi pangan beragam bergizi seimbang dan aman.
Kepala BKP Provinsi Jawa Tengah, Whitono, mengatakan di Kabupaten Batang ada 10 sekolah dasar yang menjadi percontohan anak SD diberikan pembelajaran bagaimana menanam, merawat sayuran kemudian diolah, dan dimakan bersama-sama.
"Melalui program ini diharapkan anak-anak sejak kecil sudah mengenal sayuran, karena selama ini banyak anak tidak suka sayuran," kata dia usai menghadiri "Gebyar PAUD" di Temanggung, dilansir Antara, Kamis 12 Mei 2016.
Baca Juga
Makanan tidak beragam, bergizi, seimbang tentu akan mudah timbul penyakit. Whitono mencontohkan penyakit darah tinggi dan gula itu salah satu penyebabnya adalah hampir 80 persen karena pola makan yang salah.
Menurut dia mengatakan pola konsumsi orang Indonesia masih terlalu banyak makan padi-padian, kekurangan sayuran, protein hewani dan buah-buahan. Sementara kecerdasan anak Indonesia baru 80 sehingga masih di bawah negara-negara lain.
Hal itu, kata dia, tersebut disebabkan kurangnya pengetahuan tentang gizi, oleh karena itu makan harus terpenuhi beragam bergizi seimbang dan aman.
"Anak-anak harus diperkenalkan makanan yang sehat, karena pertumbuhan otak itu sampai umur lima tahun," kata dia.
Advertisement