Liputan6.com, Jayapura - Peringatan untuk tidak bercanda dengan bom sudah banyak disebarkan. Namun, Victor Mangihut Hatigoran (36) rupanya tidak mengindahkan peringatan itu. Akibat pengakuannya bahwa ia membawa bom kue, ia harus berurusan dengan polisi dan petugas di Bandara Sentani, Papua.
Sekitar pukul 07.30 WIT tadi, saat hendak memasuki pesawat dan melewati garbarata, dia ditegur oleh salah satu petugas keamanan penerbangan. Petugas itu menanyakan sejumlah tentengan atau barang bawaannya.
"Bapak bawa apa saja ini ke kabin? Terlalu banyak bawaannya," tegur Wahyu, petugas Avsec, kepada Victor, Sabtu (14/5/2016).
Victor menjawab dengan santai bahwa dirinya membawa bom dengan jenis bom kue. Tak lama berselang, Victor langsung digiring ke ruangan keamanan di bandara tersebut dan diperiksa. Barang bawaan Victor juga tak luput untuk digeledah petugas.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Rudolf Patrige menyebutkan tas tenteng warna hitam Victor berisi satu buah laptop, GPS, hard disk eksternal, tiga unit telepon genggam, sebuah kamera digital, dan charger laptop.
Lalu, pada bawaan yang ditaruh di dalam plastik warna hitam berisi satu kue dan plastik warna putih berisi empat kotak donat. Tidak ada satu pun tanda-tanda bom kue dalam bawaannya.
Dalam keterangannya, Victor mengaku hanya bercanda dengan ucapannya. Ia juga mengaku tak berniat mempermainkan petugas. Namun, nasi sudah jadi bubur. Gara-gara candaan tak tepat, Victor harus memperpanjang waktu tinggalnya di Jayapura setelah mengikuti kegiatan Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Papua (BPKP).
"Victor tak bisa melanjutkan penerbangan ke Merauke, karena pesawat sudah meninggalkan dirinya. Saya berharap kejadian ini tak terulang kembali, apalagi dengan menyebutkan bom. Sebab bom bukanlah suatu candaan," kata Patrige.
Penumpang Pesawat Sebut Bawa Bom Kue di Bandara Sentani
Ia menyebut diri membawa bom setelah ditegur karena membawa banyak barang masuk ke dalam kabin pesawat.
Advertisement