Liputan6.com, Solo - Pemerintah Kota Solo akan memberlakukan sistem satu arah (SSA) di Jalan Slamet Riyadi sebelum Lebaran 1437 Hijriah. Langkah ini merupakan upaya rekayasa lalu lintas untuk memperlancar arus lalu lintas saat arus mudik dan balik berlangsung.
"Pemberlakuan SSA di Jalan Slamet Riyadi diharapkan mampu mengurai kepadatan lalu lintas selama arus mudik dan balik. Apalagi diprediksi jumlah kendaraan yang melintas di Solo meningkat pada saat-saat tersebut," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pemkot Surakarta, Yosca Herman Soedradjad di Solo, dilansir Antara, Senin (16/5).
Saat ini, sistem dua arah masih diberlakukan di Jalan Slamet Riyadi mulai Bundaran Purwosari hingga persimpangan Gendengan. Adapun persimpangan Gendengan hingga Bundaran Gladag telah diterapkan SSA sejak beberapa tahun lalu.
Baca Juga
Yosca mengatakan jika berhasil direalisasikan, menjelang Lebaran mendatang arus kendaraan searah ini akan bermula dari Bundaran Purwosari hingga Bundaran Gladag (barat ke timur).
Pemkot Solo juga berencana memberlakukan sistem contra flow (melawan arus) terhadap Batik Solo Trans (BST), jika jalur searah itu direalisasikan. Pemberlakuan contra flow BST ini untuk mengurangi kepadatan lalu lintas akibat peningkatan jumlah kendaraan pribadi yang melintas di Solo.
"Kami terus mematangkan rencana pemberlakuan SSA di Jalan Slamet Riyadi ini. Kami juga masih menunggu pembongkaran median jalan di depan Stasiun Purwosari, guna memperlancar arus kendaraan," ujar Yosca.
Herman mengatakan sebelum diberlakukan SSA tersebut juga akan diuji coba. "Tapi kami belum bisa memastikan kapan uji coba dilakukan. Yang terpenting, sebelum Lebaran SSA Jalan Slamet Riyadi sudah diberlakukan."
Di sisi lain, Pemkot Solo memutuskan untuk mengurangi durasi pemberlakuan SSA di tiga ruas jalan, yakni Jalan Dr Rajiman, Jalan Agus Salim dan Jalan Perintis Kemerdekaan. Sebelumnya, sistem searah yang diterapkan mulai 17 Maret itu berlaku 24 jam.
"Sesudah dievaluasi, sekarang diputuskan mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB jalur-jalur tersebut kembali dua arah. Hal ini dipengaruhi berkurangnya jumlah kendaraan yang melintas di ketiga jalan tersebut pada malam hari," kata Yosca.