Liputan6.com, Deli Serdang - Banjir bandang yang terjadi di lokasi Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, menelan korban jiwa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deli Serdang menyatakan hingga kini tercatat 14 korban yang ditemukan meninggal dunia. Sedangkan tiga korban tewas telah diketahui posisinya, sementara empat korban lagi masih dicari.
Namun, sebelum bencana banjir bandang itu terjadi, puluhan wisatawan yang hendak memasuki kawasan Air Terjun Dua Warna sempat diperingatkan oleh salah seorang pemilik warung makan di kawasan Bumi Perkemahan Sibolangit.
Pemilik warung tersebut bernama Masmur br Bangun. Sebelum banjir bandang menerjang lokasi Air Terjun Dua Warna pada Minggu 15 Mei 2016, Masmur mengaku ada puluhan orang datang ke warungnya untuk makan.
Masmur sempat bertanya tujuan mereka. Kemudian, salah satu di antara mereka menjawab hendak mandi-mandi di Air Terjun Dua Warna. Mendengar hal itu, wanita berusia 55 tahun tersebut memperingatkan tentang bahaya banjir bandang.
"Pas kutanya, mau ke mana, mereka bilang mau ke Dua Warna. Terus kubilang kalau di daerah Karo hujan deras, hati-hati banjir bandang. Mereka bilang enggak apa-apa, cuma mau mandi-mandi aja," ucap Masmur di lokasi kejadian, Senin (16/5/2016), mengingat percakapan terakhir dengan para korban.
Baca Juga
Baca Juga
Masmur mengungkapkan, ia saat itu bertemu dengan puluhan orang tersebut di warungnya pada Minggu 15 Mei 2016 sekitar pukul 11.30 WIB. Masmur juga mengatakan puluhan orang yang datang tersebut adalah kebanyakan mahasiswa.
"Memang setelah 30 menit orang itu datang, banjir bandang datang, aku langsung pulang, tapi mereka berlindung dekat tebing. Enggak lama aku dengar kalau ada korban di Dua Warna," ujar Masmur.
Advertisement
Data Korban Sempat Simpang Siur
Adapun jumlah korban banjir bandang di lokasi Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang, sempat siang-siur. Kendati demikian, Sekretaris BPBD Deli Serdang Darwin Surbakti menegaskan, ada 78 orang dilaporkan hilang kontak di lokasi Air Terjun Dua Warna. Terdiri dari 76 mahasiswa dan dua pemandu.
"Tidak lama, 56 berhasil selamat dan sisa yang hilang 22 orang," ujar Darwin saat dihubungi Liputan6.com, Senin.
Selanjutnya pada Senin ini kembali ditemukan seorang korban selamat dan 14 orang tewas. Dengan demikian, menurut Darwin, jumlah korban selamat mencapai 57 orang. Sedangkan korban tewas yang ditemukan sebanyak 14 orang dan masih tersisa tujuh orang lagi.
"Ada tiga korban meninggal lagi yang telah diketahui posisi jenazahnya, dan masih berada di bawah reruntuhan material banjir bandang. Sedangkan empat korban lagi belum diketahui (meninggal atau tidak, masih proses pencarian)," Darwin menambahkan.
Terkait korban meninggal akibat banjir bandang tersebut, pihak kepolisian akan melakukan autopsi terhadap jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Medan, berjarak sekitar satu jam setengah dari Sibolangit.
"Akan dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara untuk mengetahui identitas para korban meninggal," kata Kapolsek Pancur Batu Kompol F Gultom di lokasi kejadian, Senin.
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, 15 korban meninggal banjir bandang sudah dievakuasi dan ditempatkan di posko.
"Sebanyak tujuh jenazah sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumatera Utara. Dua orang korban masih dalam proses evakuasi dan diperkirakan meninggal dunia karena tertimbun longsor. Sedangkan empat orang korban masih dalam proses pencarian. Diperkirakan korban juga tertimbun longsor," ujar Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (16/5/2016).
Dengan demikian, menurut Sutopo, dari 78 orang yang terkena bencana banjir bandang ada 56 orang selamat, seorang luka sedang, 15 orang tewas, dua orang sedang dievakuasi dan kemungkinan tewas, serta empat orang hilang.
Advertisement