Liputan6.com, Palembang - Nasib tragis dialami sepasang lansia, Tarsa (80) dan Dartem (77), di Desa Belanti Dusun II, RT 6, Kecamatan SP Padang, Ogan Komering Ilir (OKI). Keduanya meregang nyawa setelah terpanggang akibat si jago merah di pondok areal persawahan pada Senin siang, 16 Mei 2016.
Informasi yang dihimpun, api muncul sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu, pasangan ini sedang beristirahat di dalam pondok bersama seorang cucu mereka, Krisna (12).
Dartem diduga tengah menanak nasi di tungku yang berada di bagian belakang dalam pondok. Tak disangka, api langsung membesar dan membakar pondok tersebut.
Sepasang lansia itu sebenarnya berniat melompat tetapi tangga pondok setinggi 2 meter membuat mereka khawatir. Apalagi, air sawah di sekeliling pondok sedang pasang sehingga pasangan itu diduga semakin terjepit dan terjebak asap di dalam pondok.
Baca Juga
"Cucu mereka berhasil melompat ke sawah, sedangkan kedua korban mungkin karena ada penyakit darah tinggi jadi shock sehingga tak bisa menyelamatkan diri," ujar Camat SP Padang Saipul Rahman, Senin, 16 Mei 2016.
Setengah jam kemudian, warga baru berdatangan membantu. Menurut Saipul, pihaknya kini tengah membantu pendampingan keluarga korban. Wagiyo (48), anak korban, mengaku terkejut dan tak menyangka jika kedua orang tuanya tewas terpanggang.
"Dari sawah (pondok) ke tempat tinggal kami sekitar 15 menit berjalan kaki. Tapi warga saat kejadian tak ada di sekitar pondok," ucap Wagiyo.
Ia baru mendapat informasi terjadinya kebakaran setelah Krisna, keponakannya pulang ke rumah meminta pertolongan warga. "Bapak dan ibu terkadang balik ke rumah. Tapi kemarin maunya di pondok saja," kata Wagiyo.
Usai dievakuasi, jasad kedua korban rencananya akan segera dimakamkan. Kapolsek SP Padang Iptu Darmanson, usai mengolah TKP mengatakan pihaknya masih akan memintai keterangan saksi atas peristiwa ini.
"Sementara kami simpulkan, api muncul dari tungku di dapur pondok. Kerugian sekitar Rp 20 juta," ucap Darmanson.