Sukses

Terungkap Jejak Kerajaan Kuno di Kaki Merapi

Barang-barang peninggalan jejak kerajaan kuno kembali ditemukan di daerah-daerah kaki Merapi.

Liputan6.com, Magelang - Kota Muntilan, Dukun, dan sekitarnya di seputaran kaki Merapi di Jawa Tengah semakin mengukuhkan diri sebagai kantung peradaban purba. Selain candi dan situs-situs kuno, berbagai peninggalan purba terus ditemukan.

Tumpukan bebatuan berbagai bentuk, mulai lumpang kuno, komboran (tempat minum kuda), hingga tumpukan batu yang membentuk seperti kolam ditemukan di Dusun Gendungan, Desa Kalibening, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Lokasi ini sebenarnya oleh warga disebut sebagai Tamansari, yakni sebuah tempat yang merujuk pada tempat pemandian raja dan keluarga kerajaan di masa purba. Selain lumpang, ada juga sisa-sisa bangunan candi, permukiman, dan kandang kuda.

Menurut Sumarlan Sasta Sudarmo (74), salah satu warga, temuan situs ini diawali saat dia mencangkul sawah. Meski usia sudah lanjut, Sumarlan masih kuat dan rajin ke sawah, sebagaimana kebiasaan masyarakat agraris kaki Gunung Merapi.

"Pacul kula, lha kok malah kenging sela. Kula teruske jebul isine sela sedaya. (cangkul saya terkena batu, saya lanjutkan penggalian, ternyata isinya batu semua)," kata Sumarlan kepada Liputan6.com dalam bahasa Jawa menengah, Rabu (18/5/2016).

Jauh hari sebelumnya bahkan puluhan tahun lalu, warga juga sempat menemukan tumpukan batu tertata. Namun karena tidak tahu, banyak yang dibiarkan tertimbun atau hanyut ketika terjadi banjir lahar dingin di Sungai Lamat.

Benda-benda purbakala kembali ditemukan di daerah lereng Merapi (Liputan6.com / Edhie Prayitno Ige)

Sumarlan kemudian melaporkan temuannya kepada Kepala Desa Kalibening Nurbiyanto. Mendapat laporan, Kepala Desa kemudian mengadakan kerja bakti menggali parit dan pematang sawah dengan melibatkan banyak warga.

"Hasilnya mengagumkan. Kami banyak menemukan banyak benda-benda kuno di lokasi tersebut," kata Nurbiyanto.

Dari banyaknya benda kuno yang ditemukan, bisa dikelompokkan sesuai fungsi dan bentuknya. Di antaranya lumpang bulat panjang atau oval, lumpang bulat, yoni, gandik, relief kosong, dan patung.

Kepala Disparbud Edy Susanto membenarkan adanya laporan temuan di daerah-daerah kaki Merapi itu. Pihaknya langsung menindaklanjuti menghubungi peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.