Liputan6.com, Tana Toraja - Entah apa yang merasuki pikiran Mety Rante atau yang akrab disapa mamah Anto, bersusah payah mengandung selama sembilan bulan, namun ketika bayinya dilahirkan langsung dibunuh.
Wanita 43 tahun warga Jalan Pongtiku Lingkungan Buntu Batakan, Kelurahan Tambunan, Kecamatan Makale Utara, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan ini membuang bayinya di belakang rumah warga.
Kejadian ini terungkap, setelah jajaran Polres Tana Toraja menyelidiki adanya laporan warga, terkait adanya penemuan mayat bayi yang ditanam dan dibungkus kantong plastik di belakang rumah warga.
Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menemui Mamah Anto di rumahnya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi penemuan jenazah bayi.
"Kita masih menggali apa motif kejadian ini, sampai ia tega membunuh bayi yang baru ia lahirkan tersebut," kata Kapolres Tana Toraja Ajun Komisaris Besar Arief Satrio kepada Liputan6.com, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Kamis (19/5/2016).
Baca Juga
"Saat ini yang bersangkutan masih diperiksa di ruangan Reskrim Polres Tana Toraja," dia menambahkan.
Kepada polisi, Mamah Anto mengakui telah melahirkan bayi laki-laki. Ia lalu menutup hidung bayinya menggunakan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya menekan dagu bayi selama 30 menit, agar tangis bayinya tak terdengar orang lain.
Setelah yakin tak bernyawa, Mamah Anto memasukkan bayinya ke dalam kantong plastik putih. Dia kembali mengambil kantong plastik merah yang tergantung di belakang pintu kamarnya, untuk melapisi kantong plastik putih itu.
Setelah membungkus bayinya dengan rapi, Mamah Anto mengikatnya, dan memasukkan jenazah bayinya ke dalam ember hitam.
Mamah Anto kemudian membawa jasad bayinya ke belakang rumah warga, untuk dikubur di lubang yang telah ia siapkan sebelumnya, yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya.