Sukses

Puluhan Mobil Kominfo Mangkrak Tiba-tiba, Warga Resah

Pengurus RW tidak berani menyentuhnya.

Liputan6.com, Pontianak - Puluhan truk merek Isuzu bernomor polisi B atau pelat Jakarta menumpuk di sebuah lahan milik warga Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Mobil-mobil itu bertuliskan 'Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia'.

Puluhan mobil MLIK mangkrak di Kubu Raya, Pontianak (Liputan6.com / Raden AMP)

Dari informasi yang dihimpun, mobil-mobil itu sudah dua bulan lebih berada di tempat itu, persisnya di Dusun 7, Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

"Totalnya 75 diambil 13, sisa 62," ujar Yanto warga setempat, Jumat 20 Mei 2016.

Yanto mengaku bingung mengapa puluhan mobil itu terparkir di samping rumahnya. Dia tidak mendapat pemberitahuan apa pun dari pihak terkait.

Menurut dia mobil MPLIK kosong alias kosong. "Udah gak ada apa-apa di dalamnya. Enggak ada lapor ke warga sini, ke RT aja enggak ada. Pokoknya masyarakat sini enggak ada tahu ini. Ini merusak pemandangan," ujar dia.

Keberadaan mobil juga membahayakan, dia menambahkan, karena setiap sore anak-anak kecil selalu bermain-main di sana. "Kemarin ada anak yang jatuh," ucap Yanto.

Puluhan mobil MLIK mangkrak di Kubu Raya, Pontianak (Liputan6.com / Raden AMP)

Warga lain, Parjo, mengatakan puluhan mobil MPLIK ini datang misterius. "Agak tertutup ini. Kita gak tahu-tahu apa. Gak ada informasi apa- apa," kata dia.

Pantauan Liputan6.com, tidak satu pun pihak terkait berada di sana. Yang terlihat hanya warga yang tinggal di sebelah tempat parkirnya puluhan mobil MPLIK ini. Mobil ada yang terbuka dan ada juga yang terkunci rapat.

Puluhan mobil MLIK mangkrak di Kubu Raya, Pontianak (Liputan6.com / Raden AMP)

Ketua RW setempat, Marsulin, juga mengaku bingung dengan keberadaan mobil-mobil MPLIK. "Saya sampai banyak ditanya warga, kenapa di tempat saya banyak mobil. Saya tanya RT pun tidak tahu," ujar dia.

Lantaran takut dipermasalahkan di kemudian hari, Marsulin mengaku tidak berani menyentuhnya. "Saya hanya lihat di luar fisiknya aja di luar. Kalau rusak atau kondisinya kayak apa saya tidak tahu," kata Marsulin.