Sukses

Stres, Tersangka Penjual Dua ABG Minahasa Gantung Diri di Sel

Tersangka penjual dua ABG Minahasa ini mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri di ruang penitipan tahanan Polres Minahasa.

Liputan6.com, Tondano - Diduga tertekan akibat memperdagangkan dua remaja atau ABG cantik asal Desa Amongena, Kecamatan Langowan Timur, Minahasa, Sulawesi Utara, AB alias Mato (51) mencoba bunuh diri.

Warga Wuku, Kecamatan Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara ini pada Jumat 20 Mei 2016, mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri di ruang penitipan tahanan Polres Minahasa.

Upaya tersangka bunuh diri dengan cara gantung diri pada kemarin pagi tersebut, langsung menghebohkan Mapolres Minahasa. Tersangka human trafficking atau perdagangan orang tersebut ditemukan dalam posisi tergantung dengan menggunakan sarung.

Lehernya telah terlilit sarung. Diduga kejadiannya baru beberapa saat saja, sehingga nyawa tersangka kasus perdagangan orang itu masih bisa diselamatkan petugas. Selanjutnya, Mato dilarikan ke RSUD Tondano, untuk mendapatkan pertolongan medis.

Meski telah diselamatkan petugas, Mato tetap memberontak untuk menghabisi nyawanya. Akhirnya petugas mengamankan dengan cara mengikat tubuhnya.

Kapolres Minahasa AKBP Syamsubair saat dikonfimasi melalui Kasat Reskrim Iptu Edy Kusniadi membenarkan adanya kejadian percobaan bunuh diri yang dilakukan pria setengah abad tersebut.

"Lelaki AB alias Mato, tersangka trafficking dua ABG mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri di ruang penitipan tahanan," ujar Kusniadi.

Dia menjelaskan, sebelumnya Mato dititipkan di depan ruang tahanan untuk  menjalani pemeriksaan petugas, sampai akhirnya percobaan bunuh diri itu terjadi. Setelah Mato dirawat di RSUD Tondano, Kusniadi menyebutkan tersangka masih bertingkah dan berupaya mengamuk.

"Berbagai upaya telah dilakukannya. Padahal menurut keterangan dokter, kondisinya baik-baik saja. Diduga, pelaku frustrasi dengan perbuatannya sendiri sehingga mencoba bunuh diri," sebut Kusniadi.

Kendati sedang mendapat perawatan, tersangka penjual dua gadis ABG Minahasa itu tetap mendapat pengawalan petugas di RSUD, dengan tangan diborgol. "Upaya pencegahan kami, pelaku diberikan obat oleh dokter untuk menenangkannya. Karena kondisinya belum 100 persen pulih, pelaku saat ini diamankan di ruangan Kelas II RSUD Tondano, dengan pengawalan petugas," ujar Kuaniadi.