Liputan6.com, Tasikmalaya - Fenomena tanah bergerak di kawasan Sukapada, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat masih terjadi. Akibatnya, rumah warga miring dan kaca-kaca jendela pecah.
"Tadi malam jam 10 terjadi lagi, kaca rumah pecah, rumah juga jadi miring," kata warga Kampung Citeureup, Desa Sukapada, Tasikmalaya, Ikah Atikah di lokasi, seperti dikutip dari Antara, Senin (23/5/2016).
Dia menuturkan, pergerakan tanah terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan retakan dinding rumah membesar. Selain itu, kerusakan juga terjadi pada atap bagian dapur rumahnya yang dikhawatirkan akan roboh.
"Bingung melihat kondisi rumah, atap dapur hampir roboh, takut sewaktu-waktu rumah saya akan roboh," tutur Ikah.
Ia mengungkapkan, kerusakan pada rumahnya itu sudah terjadi sejak April 2016. Pada awalnya hanya retakan kecil pada dinding rumah. Meski kini kerusakan terus membesar, dia tak bisa meninggalkan rumahnya.
"Tetap di sini meski setiap malam saat tidur suka ketakutan, takut roboh," ujar Ikah.
Zona Merah
Sementara itu Kepala Desa Sukapada Dudung Kamal Mustopa mengatakan, fenomena tanah bergerak sudah terjadi di daerah tersebut sejak 1995.
Tim ahli geologi, kata dia, sudah meneliti fenomena itu sekitar 1997-1998 lalu dan menyimpulkan daerah tersebut zona berbahaya yang rawan pergerakan tanah.
"Ahli geologi menyatakan tiga kampung di desa kami sebagai zona merah," ujar Dudung.
Ia menambahkan peristiwa lain sempat membuat takut warga, yakni saat perbukitan sebelah utara Kampung Geradaha amblas dengan disertai suara gemuruh hingga warga panik berhamburan ke luar rumah.
"Kondisi sekarang masih saja terjadi, jalan kampung dan rumah juga retak-retak, hampir semua rumah miring karena tanahnya selalu bergerak," ucap Dudung.
Tanah Bergerak di Tasikmalaya, Rumah-rumah Hampir Roboh
Fenomena tanah bergerak terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan retakan dinding rumah membesar.
Advertisement