Liputan6.com, Jakarta - Sejak Maret 2016, kawanan hiu paus mendatangi perairan Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Di sana, ikan-ikan raksasa berukuran 11 meter itu bersahabat dengan masyarakat setempat. Termasuk dengan tiga bocah pesisir Desa Botubarani.
Pagi itu, ketiganya bergegas naik perahu dan mengayuh sampan mereka sekitar 20 meter dari bibir pantai. Setibanya di laut yang lebih dalam, ketiganya lantas berbagi peran.
Baca Juga
Baca Juga
Satu orang memukul-mukul bagian bawah perahu, sementara seorang lainnya mengatur posisi sampan. Anak lainnya menebar potongan kepala udang ke laut.
Advertisement
Tak sampai lima menit, dua hiu berukuran sekitar 11 meter datang menghampiri dan menyedot setiap udang yang diberikan.
"Ayo Sherly, makan yang banyak," kata seorang anak, sambil mengelus kepala ikan tersebut, seperti dikutip dari laman Antara, Selasa (24/5/2016). Ketiganya kegirangan menikmati persahabatannya dengan sang ikan besar itu.
"Baru lima hari kami berteman dengan ikan ini, mereka baik, tidak suka menggigit," seru anak lainnya.
Hanya dengan limbah udang dan mengetuk badan perahu, Sherly bakal muncul bersama kawanan hius paus lainnya.
Seminggu sejak kemunculan hiu-hiu paus pada Maret 2016, lokasi itu menjadi objek wisata dadakan. Sekitar dua ribu pengunjung datang setiap pekan.
Si Raksasa
Hiu paus atau whale shark memiliki nama ilmiah Rhincodon typus, merupakan jenis ikan terbesar di dunia. Rata-rata panjang total hiu ini sekitar 12 meter, bahkan bisa sampai 20 meter.
Data Kementerian Perikanan dan Kelautan menyebut, ikan ini berkepala lebar dan datar, mulut lebar, mata kecil, dan mempunyai lima celah insang sangat besar. Ikan itu juga memiliki dua sirip punggung dan dua sirip dada, sementara cuping sirip ekor bagian atas lebih besar dari cuping sirip ekor bagian bawah.
Pangkal ekor hiu paus berbentuk pipih dengan keel atau tonjolan pada bagian belakang awal sirip ekor di kedua sisinya. Tubuh berwarna abu-abu dengan corak bulatan (totol) dan garis-garis yang berwarna putih dan kuning membuat ikan ini mudah dikenali.
Meskipun bertubuh besar, faktanya hiu paus hanya makan plankton dan ikan berukuran kecil, serta hidup di perairan hangat atau tropis.
Dilindungi
Hiu paus berkembang biak dengan cara ovovivivar, yakni bertelur dan melahirkan. Ikan hiu paus betina berukuran besar dapat menghasilkan sekitar 300 embrio dan melahirkan sekitar 12 anakan.
Pada saat dilahirkan, anakan ikan hiu paus berukuran sekitar 55-64 sentimeter. Ikan hiu paus betina pada umumnya mempunyai ukuran lebih besar dari jantan.
Individu jantan mencapai usia dewasa pada ukuran lebih dari enam meter, sedangkan ikan betina mencapai usia dewasa pada ukuran lebih dari delapan meter. Usia dewasa ikan umumnya sekitar 25 tahun, tapi dapat mencapai usia sekitar 60-100 tahun.
Pada 2013, pemerintah akhirnya menetapkan hiu paus sebagai salah satu jenis ikan yang dilindungi, sesuai Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 18/KEPMEN-KP/2013 Tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan Hiu Paus.
Sementara menurut the International Union for Conservation of Nature (IUCN), hiu paus masuk dalam kategori rentan.
Advertisement