Liputan6.com, Banjarbaru - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Selatan Wagino mengatakan pernikahan usia dini Kalsel tertinggi di Indonesia.
"Usia perkawinan dini di Kalsel mencapai 9,24 persen. Persentase itu merupakan yang tertinggi di seluruh Indonesia," ujar Wagino pada rakorda dan rakornis BKKBN di Banjarbaru, dilansir Antara, Senin, 23 Mei 2016.
Ia mengatakan selain persentase tertinggi di Indonesia, usia rata-rata pernikahan dini yang ditemukan oleh petugas pengendalian lapangan BKKBN berkisar 10-14 tahun.
Meski mengetahui persentase dan kisaran usia, ia mengaku belum memetakan di daerah mana saja paling banyak ditemukan pernikahan usia dini tersebut.
"Kami masih melakukan penelitian daerah mana saja di Kalsel yang paling banyak terjadi perkawinan usia dini," ucap Wagino.
Baca Juga
Ia menyatakan pernikahan usia dini itu paling banyak melibatkan kaum perempuan dengan penyebab yang paling mayoritas faktor ekonomi dan faktor sosial lainnya. Perkawinan itu juga paling banyak terjadi pada kelompok masyarakat yang tinggal di wilayah pedesaan dengan jenjang pendidikan yang relatif rendah.
"Paling banyak pelakunya kaum wanita dan mereka menjadi korban baik karena faktor ekonomi, tingkat pendidikan yang rendah hingga faktor lingkungan dan budaya," ujar Wagino.
Sejumlah langkah pencegahan sudah mulai dilakukan BKKBN Kalsel, seperti memberi penyuluhan terkait dampak dan resiko perkawinan di usia muda. Ada pula kegiatan seperti lomba duta mahasiswa dan lomba kependudukan bekerja sama pihak terkait sehingga remaja memiliki pengetahuan tentang usia perkawinan.
"Fokus kegiatan diarahkan kepada remaja sehingga mereka mengetahui tentang syarat usia perkawinan untuk menikah agar tidak menjadi korban pernikahan dini," kata Wagino.