Sukses

Terancam Punah, Harimau Sumatera Tinggal 500 Ekor

Masyarakat diharapkan ikut mencegah perburuan liar Harimau Sumatera.

Liputan6.com, Langkat - Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser memperkirakan harimau Sumatera hanya tinggal 100 ekor lagi di area yang berada di Provinsi Sumatera Utara dan Aceh itu.

"Ini dari hasil sementara pendataan yang dilakukan oleh petugas di lapangan," kata Kepala Bidang Wilayah III Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser Sapto Aji Prabowo di Stabat, dikutip Antara, Rabu, 25 Mei 2016.

Sedangkan untuk Pulau Sumatera, berdasarkan data yang ada diperkirakan hanya tinggal 400-500 ekor saja. Semakin sedikitnya hewan yang sering disebut Panthera tigris Sumatra tersebut akibat banyaknya perburuan liar yang dilakukan warga.

"Kita berharap kiranya harimau Sumatera itu tetap berada dan hidup nyaman di TNGL, dan tidak dilakukan perburuan seperti yang terungkap Selasa (24/5)," kata dia.

Pada Selasa, petugas Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser dan Polres Langkat berhasil mengungkap perburuan liar yang mengakibatkan kematian pada harimau Sumatera dan menjual kulitnya hendak seharga Rp 50 juta.

"Banyaknya perburuan liar dan pembunuhan harimau Sumatera, membuat populasi satwa yang dilindungi tersebut kini semakin punah diperkirakan hanya tinggal 100 ekor lagi," kata Sapto Aji.

Dari pemeriksaan terhadap barang bukti berupa tulang, taring, dan kulit harimau Sumatera yang berhasil diamankan Polres Langkat, diperkirakan hewat tersebut berumur lima tahun atau tergolong masih remaja.

"Ini harimau yang mereka bunuh masih remaja, sebab taringnya masih kopong dan tulangnya masih kecil-kecil," ujarnya.

Pihak balai sangat berharap peran aktif masyarakat yang berada di sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) untuk memberikan informasi kepada mengenai perburuan berbagai binatang yang dilindungi yang ada di kawasan itu.