Liputan6.com, Yogyakarta - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) DIY berencana menambah jumlah bus Trans Jogja dan membuka jalur baru pada 2017 walaupun tingkat keterisian angkutan umum tersebut relatif minim.
Jumlah bus yang ada saat ini sebanyak 74 unit dan pada tahun depan akan ditambah sebanyak 93 unit sehingga menjadi 167 unit. Jalur trayek Trans Jogja juga akan diperbanyak dari delapan menjadi 17.
"Mengoperasikan Trans Jogja tujuan utamanya bukan mencari keuntungan, tetapi pelayanan angkutan publik, sehingga penumpang yang belum maksimal bukan jadi soal. Setidaknya sudah menurunkan angka kemacetan," tutur Sigit Haryanta, Rabu, 25 Mei 2016.
Dia juga berjanji keberadaan Trans Jogja tidak akan mematikan angkutan perkotaan lainnya. Masih ada jalur bus kota yang dipertahankan, antara lain jalur 2, 4, dan 15.
Soal angka kemacetan, ia menjelaskan sepanjang 2015 tercatat Trans Jogja sudah mengangkut 6,5 juta penumpang. Tingkat keterisian bus berkapasitas 41 orang adalah 39 persen. Sedangkan untuk jalur 1A dan 1B, tingkat keterisian mencapai 54 persen karena trayek relatif padat.
Baca Juga
Sigit mengakui pendapatan tahun kemarin sebesar Rp 21 miliar tidak terlalu baik dari segi finansial. Meski demikian, ia mengklaim keberadaan Trans Jogja membantu menurunkan angka kemacetan.
"Persentase penurunannya belum diketahui secara pasti, akan tetapi bisa dilihat setidaknya ada jutaan penumpang yang diangkut tahun lalu dan itu mengurangi sekian banyak kendaraan pribadi di jalan raya," kata Sigit.
Seiring dengan peluncuran unit baru bus Trans Jogja, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta juga mendukung dengan Program Bung Slamat atau Budayakan Angkutan yang Berkeselamatan.
Kepala Dishub Yogya Wirawan Hario Yudo menuturkan gerakan ini bertujuan untuk mengadakan sistem transportasi yang aman, nyaman, dan selamat. Selanjutnya gerakan ini menjadi ikon angkutan umum di Yogya.