Sukses

Memburu Indahnya Matahari Terbit di Puncak Merapi Sebelum Ramadan

Menjelang Ramadan, Gunung Merapi dipadati pendaki dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

Liputan6.com, Yogyakarta - Ramadan tinggal menghitung hari. Dan menjelang bulan suci itu, Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dipadati pendaki dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

Mereka berencana mendaki Merapi melalui jalur Desa Lencoh Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

"Jumlah pengunjung yang akan menikmati keindahan panorama pegunungan di puncak Merapi pekan ini mencapai sekitar 300 orang atau naik sekitar 50 persen dibanding pekan sebelumnya," kata Samsuri (44), petugas jaga retribusi pendakian dari Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) di Desa Lencoh Boyolali, Jawa Tengah, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/5/2016).

Samsuri mengatakan, jumlah pendaki yang sudah melakukan pendakian ke puncak Merapi Sabtu tercatat sekitar 150 orang lebih. Hingga Minggu 29 Mei 2016 diperkirakan terus bertambah hingga 300 orang lebih.

Dilarang ke Puncak

Para pendaki yang masih menunggu di base camp Dukuh Plalangan Lencoh biasanya berangkat mendaki sekitar pukul 00.00 WIB. Diperkirakan mereka sampai di puncak kawasan Pasar Bubrah sekitar pukul 04.00-05.00 WIB.

"Para pendaki istirahat sambil menunggu indahnya pemandangan terbitnya matahari dari tempat ketinggian sekitar 2.500 meter di atas permukaan laut atau kawasan Pasar Bubrah atau di bawah puncak Merapi," tutur Samsuri.

Menurut dia, butuh satu jam berjalan untuk mendaki puncak salah satu gunung teraktif ini dari Pasar Bubrah.

"Namun, pendaki dilarang sampai ke puncak. Mereka hanya diizinkan sampai ke lokasi Pasar Bubrah saja, karena berbahaya," ujar dia.

2 dari 2 halaman

Kebut Gunung

Samsuri memprediksi, jumlah pendaki Merapi akan meningkat signifikan saat lomba Kebut Gunung yang digelar pada 6-7 Juni 2016 mendatang.

"Kami perkirakan jumlah pendaki bisa mencapai 1.000 orang yang ikut lomba dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-169 Kabupaten Boyolali dan menyambut Peringatan Hari Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia," kata Samsuri.

Lomba tersebut diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat untuk meningkatkan pariwisata dan perekonomian masyarakat lereng Merapi.

Karena itu dia mengimbau para pendaki untuk membawa perlengkapan pendakian, termasuk jas hujan, dan bekal secukupnya. Diperkirakan hujan bisa turun sewaktu-waktu.

Selain itu, mereka juga diimbau mendaftarkan identitasnya di pos penjagaan. Pendaki akan didata terlebih dahulu dan dikenakan biaya retribusi Rp 16.000 per orang pada hari kerja. Sedangkan pada hari libur Rp 18.500 per orang.

Video Terkini