Sukses

Dipicu Senggolan Polisi dan Tahanan, Lapas Gorontalo Rusuh

Para narapidana dilaporkan telah menguasai seluruh ruangan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Gorontalo.

Liputan6.com, Gorontalo - Lapas Gorontalo dikabarkan rusuh sejak dini hari tadi. Para narapidana dilaporkan telah menguasai seluruh ruangan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Gorontalo.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Gorontalo Agus Subandiyo mengatakan, kerusuhan ini bermula dari senggolan petugas polisi dengan seorang napi. Selasa 30 Mei 2016 sekitar pukul 18.30 Wita, 20 tahanan Kejari Limboto kembali dari sidang dan dimasukan ke dalam lapas.

Ketika memasuki pintu, dua petugas polisi tersebut bersenggolan dengan tahanan Edi Nurkamidi yang baru keluar mengambil obat di poliklinik lapas.

"Terjadi adu mulut dan polisi tersebut sempat menendang tahanan itu. Kemudian seketika itu juga polisi tersebut dikeroyok oleh warga binaan dan sempat terluka yang diduga menggunakan sanjata tajam," kata Agus dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Rabu (1/6/2016).

Tak Bisa Ditembus

Agus mengatakan, seharusnya sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku, para tahanan diantar oleh petugas kejaksaan dan dikawal oleh anggota Polri.

"Ternyata tahanan tersebut ketika masuk ke lapas hanya dikawal oleh Polisi saja tanpa didampingi petugas kejaksaan," tutur dia.

Dia melanjutkan, setelah situasi benar-benar aman, dan seluruh penghuni lapas sudah terkunci, pasukan polisi tersebut bergerak mencari tahanan Edi yang tadi bersenggolan.

Namun ketika polisi akan masuk ke lapas, ternyata sebagian besar tahanan sudah berada di luar kamar di sekitar blok.

"Saat ini Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) masih menyelidiki kenapa kamar hunian tersebut sebagian besar bisa terbuka," lanjut Agus.

Dan hingga sekitar pukul 01.00 Wita, ratusan anggota kepolisian masih belum bisa menembus lapas itu. Mereka hanya bisa berjaga di luar karena napi tak kunjung bisa diamankan.

"Sampai sekitar pukul 01.00 Wita ratusan anggota kepolisian masih berjaga-jaga di luar tembok lapas dan para warga binaan masih belum juga bisa dimasukkan ke kamarnya masing-masing," ucap Agus.