Liputan6.com, Denpasar - Pemerintah Provinsi Bali mengembangkan Pulau Dewata jadi pulau organik, seiring posisinya sekarang sebagai destinasi wisata utama. Diharapkan, wisatawan dalam dan luar negeri lebih tertarik berkunjung ke daerah ini.
"Pemikiran ini merupakan gagasan Gubernur Bali Made Mangku Pastika agar masyarakatnya sehat dan wisatawan atau orang yang datang ke Pulau Dewata makan sayur, buah, maupun nasi yang sehat," kata Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra Provinsi Bali, Ketut Wija, di Denpasar, seperti dilansir dari Antara, Kamis 2 Juni 2016.
Usai menghadiri acara Indonesia Marketeers Festival (IMF) 2016, Ketut Wija mengatakan di Bali wisatawan bisa melihat budaya dan atraksi yang bagus. Namun selain itu, mereka juga dapat menikmati udara segar tanpa adanya polusi sehingga terwujud masyarakat yang sehat.
Dengan upaya ini, Bali akan lebih diminati wisatawan untuk terus berkunjung ke Pulau Dewata. Itu karena tren dunia maupun pariwisata yang berkembang ke depannya ingin alam yang sehat, lestari dan indah.
Baca Juga
"Apabila makanan yang mengandung zat kimia ini kita ganti dengan makanan organik, maka masyarakatnya akan sehat," ujar dia.
Ia mengatakan Bali sudah memiliki branding yang sudah dikenal ke mancanegara. Namun Bali harus terus mempromosikan destinasi yang baru, sehingga lebih dikenal ke seluruh dunia.
Menurutnya, Bali memiliki tiga kekuatan utama, yakni sumber daya manusia yang ramah dan menerima tamu dari berbagai daerah dan negara. Kedua, Bali memiliki budaya yang unik, adiluhung, hebat, berkembang dan dinamis yang tercetus dari sumber daya manusianya. Terakhir, alam Bali yang indah sehingga membuat wisatawan terkesima dengan Pulau Dewata.
"Dari tiga kekuatan Bali ini, merupakan spirit dari tercetusnya konsep Tri Hita Karana, yang akan terus diperkuat dengan Bali ingin menjadi pulau organik," ucap dia.
Ia mengharapkan, melalui acara IMF, dapat lebih memperkenalkan Bali secara luas kepara marketer klub ke seluruh dunia. "Ini menjadi satu promosi baru lagi untuk Bali, karena markplus merupakan wadah untuk upaya tersebut," kata Ketut Wija.
Dia menambahkan Bali memiliki wacana akan mengalihkan kendaraan yang menimbulkan polusi menjadi kendaraan green energy, sehingga masyarakat di Pulau Dewata menjadi lebih sehat.
"Kami mengharapkan Bali menjadi pusat green energy yang diwacanakan Kementerian ESDM," ujar dia.