Liputan6.com, Makassar - Bulan Ramadan semakin semarak dengan beragam panganan istimewa. Tradisi itu juga dimiliki oleh warga Sulawesi Selatan dengan menghidangkan kue cucuru bayao, kue sakral peninggalan nenek moyang suku Bugis-Makassar. Pembuatan kue ini tak sembarangan. Selain melibatkan juru masak yang ahli, ada berbagai syarat yang harus dipenuhi selama proses pembuatan kue itu. Salah satunya aturan dilarang marah."Selain pembuatnya harus berpakaian bagus dan menjaga kebersihan tangan, juga yang terpenting dan wajib dilakukan yakni tidak boleh marah atau butuh sabar yang tinggi," kata Nenek Caya (65), salah seorang tokoh masyarakat di Desa Moncong Bulu, Kabupaten Maros, Sulsel, kepada Liputan6.com, Kamis (2/6/2016).Jika ada syarat yang tak dipenuhi, Nenek Caya mengungkapkan kue cucuru bayao yang dibuat itu hasilnya tak sesuai harapan. Bisa jadi rasa kue berbeda atau tidak berbentuk seperti kue cucuru bayao semestinya."Sehingga, syarat ini menjadi sebuah keharusan yang harus dijalankan dan sudah menjadi tradisi pendahulu kita," ucap Nenek Caya.Nenek Caya menuturkan rasa kue cucuru bayao manis dan legit. Selain sebagai kue khas yang kerap disajikan saat berbuka puasa, kue itu juga wajib disajikan dalam acara sakral lainnya, seperti acara perkawinan Suku Bugis-Makassar.
Baca Juga
- Manfaat Kalori Kental Manis yang Bikin Camilan Lezat
- Fakta Sebenarnya Susu Kental Manis, Jangan Salah Kaprah
- Susu Kental Manis, Ketahui Sejarah & Manfaatnya
- Perhatikan Kalori Kental Manis, Baca Dulu Sebelum Sharing
- Manfaat Susu Kental Manis Frisian Flag Gold, Apa Saja?
- Olahan Susu Kental Manis Frisian Flag Gold untuk Awali Aktivitas Harianmu
- Pengakuan Mengejutkan Penjahat Seksual Bocah SD di Semarang
- Ironi Wayang Cirebon, Dikagumi Inggris Ditinggalkan Warga Lokal
- Ridwan Kamil Kecewakan Ratusan Sopir Angkot Bandung
"Rasanya kue ini manis, jadi makna yang terkandung jika dia menjadi hidangan perkawinan, misalkan itu harapannya agar perjalanan rumah tangga yang mempunyai hajatan itu terus berjalan mulus," ucap Nenek Caya.Berbeda ketika disajikan sebagai makanan berbuka puasa, kata Nenek Caya itu semata untuk kebutuhan rasa manis oleh tubuh saja. "Yah, sebagai protein penambah semangat karena selama puasa kan tubuh kita kekurangan tenaga makanya ketika makan yang manis-manis saat berbuka bisa mengembalikan tenaga kita," ujar dia.Bahan pembuatan kue sakral itu cukup mudah dicari. Menurut Nenek Caya, bahan itu di antaranya kuning telur bebek, gula pasir, pewarna kuning, dan kenari yang sudah dicincang halus."Bahan inilah yang dibutuhkan untuk membuat Cucuru Bayao," kata Nenek Caya.