Sukses

Dolly dan Jarak Cocok Jadi Rujukan Manajemen Eks Lokalisasi

Wajah Dolly dan Jarak kini diramaikan keberadaan usaha kecil dan menengah.

Liputan6.com, Surabaya - Pasca-penutupan Jarak dan Dolly, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi kedua lokalisasi itu untuk melihat dan berinteraksi langsung dengan warga dan para pelaku UMKM, seperti keripik Samijali (Samiler Jarak Dolly), kacang, kain batik dan sepatu kulit.

Mensos mengatakan penutupan lokalisasi pasti berdampak secara ekonomi pada warga. Ia juga mengatakan tidak semua warga yang terdampak bisa segera mengkonversi ke sumber pendapatan baru.

"Inisiasi dari melukis harapan ini bersambung dengan program Pemkot, bersambung dengan pengusaha. Maka, saya rasa akan menjadi referensi yang sangat strategis bagi daerah lain yang sedang menyiapkan penutupan atau yang baru saja menutup lokalisasi," ujar Mensos kepada wartawan di Gang Dolly Surabaya, Kamis, 2 Juni 2016.

Daerah lain yang baru saja menutup lokalisasi adalah Kalimantan Timur (Kaltim). Ia mengatakan ada 22 lokalisasi yang baru saja ditutup di daerah itu. Tugas lain menanti pemerintah setelah penutupan tempat lokalisasi itu, seperti terapi psikososial dan pemulihan kondisi ekonomi.

"Pasti banyak masyarakat yang terdampak secara ekonomi, tapi pada saat yang sama juga harus disiapkan psychosocial therapy-nya. Recovery ekonomi saja tidak cukup, psychosocial theraphy menjadi sangat penting," kata Mensos.

Mensos juga menegaskan inisiatif dari relawan juga penting dalam upaya rebranding eks tempat lokalisasi menjadi tempat bercitra lebih positif. "Misalnya, kalau ini bisa dijadikan destinasi wisata inspiratif ini akan menjadi referensi yang sangat positif dan strategis," ujar Mensos.

Video Terkini