Sukses

Pelajar Bengkulu: Bu Menteri, Jangan Salahkan Orangtua Yuyun

Pelajar se-Kota Bengkulu menggelar aksi galang koin sebagai bentuk dukungan kepada almarhumah Yuyun (14).

Liputan6.com, Bengkulu - Pelajar se-Kota Bengkulu menggelar aksi galang koin sebagai bentuk dukungan kepada almarhumah Yuyun (14), siswi SMP di Bengkulu yang menjadi korban kejahatan seksual berujung kematian.

Aksi yang dilakukan para pelajar tingkat SD hingga SMA itu diberi nama Gerakan Simpatisan Pengumpulan Koin Peduli Yuyun.

Seorang pelajar SMP Kota Bengkulu Marisa Salsabila mengatakan, kepedulian yang mereka lakukan semata-mata ingin membuka mata masyarakat bahwa kejahatan pada anak bisa terjadi di mana saja. Tak cuma di Bengkulu.

Selain itu, dia juga berharap, aksi ini bisa membuka mata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise. Sang menteri beberapa waktu lalu mengeluarkan pernyataan kontroversial.

Menurut Menteri Yohana, ada faktor kesalahan orangtua di balik kasus kejahatan seksual yang menimpa Yuyun. Hal ini pun membuat para pelajar Bengkulu kecewa.

"Kami minta Ibu Menteri jangan menyalahkan orangtua Yuyun, kami tidak rela," ucap Marisa di Bengkulu, Jumat (3/7/2016).

Koin untuk Yuyun

Hasilnya, koin senilai Rp 42.400.000 terkumpul. Uang itu lantas diserahkan langsung kepada kedua orangtua Yuyun yang dibawa dari kampungnya ke Kota Bengkulu.

Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan menyerahkan langsung koin peduli itu kepada Yakin dan Yana, kedua orangtua Yuyun di lapangan Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Bengkulu.

Pendamping keluarga Yuyun, dari Women's Crisis Center (WCC) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu Mardiani mengatakan, bantuan yang diterima keluarga merupakan bentuk kepedulian dari pelajar di Kota Bengkulu.

"Terimakasih kepada seluruh pelajar yang sudah peduli terhadap keluarga YY," ucap Mardiani.