Sukses

Waspada, Udara Sekitar Gunung Kerinci Sudah Tak Sehat

PVMBG mengimbau masyarakat dan pengunjung untuk tidak mendekati kawah aktif Gunung Kerinci dengan radius tiga kilometer.

Liputan6.com, Jambi - Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, terus menyemburkan asap tebal bercampur debu vulkanik. Akibatnya, warga sekitar diimbau mengurangi aktivitas di luar rumah karena udara sudah tak sehat.

‎Dari pengukuran Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kerinci, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di sekitar Gunung Kerinci sudah di angka 206.

"Itu sudah tidak sehat lagi, ‎normalnya di bawah 50," ucap Kepala Laboratorium BLH Kerinci, Jumadil di Kerinci, Selasa (7/6/2016).

Menurut Jumadil, gunung api tertinggi di Indonesia itu terus mengeluarkan abu vulkanik hingga asap yang keluar berwarna kecokelatan. Kondisi itu menyebabkan udara bercampur partikel kotor dari puncak Kerinci.

Untuk it‎u, Jumadil mengimbau warga di sekitar Gunung Kerinci agar menggunakan masker saat di luar rumah. Bila perlu mengurangi aktivitas di luar rumah. "Karena dampaknya bisa mengganggu kesehatan, terutama ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)."

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kerinci menyiapkan tak kurang dari 6.000 masker untuk warga di kaki gunung api tertinggi di Indonesia itu. Kabid Kesiapsiagaan BPBD Kerinci, Edi Ruslan mengatakan, sebelumnya Gunung Kerinci memang mengeluarkan belerang, namun hal itu sudah biasa terjadi.

"Sampai saat ini, aktivitas masyarakat masih seperti biasa, belum terganggu," ujar Edi saat dihubungi di Kerinci, Senin, 6 Juni 2016.

Ia menjelaskan, ribuan masker tersebut sudah disiapkan oleh BPBD. Jika masyarakat membutuhkan, maka akan segera disalurkan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat dan pengunjung untuk tidak mendekati kawah aktif Gunung Kerinci dengan radius tiga kilometer.