Sukses

Top 3: Ini Alasan Zumi Zola Ngotot Belah Gunung Kerinci

Penolakan tak hanya datang dari sejumlah pemerhati lingkungan, tapi juga dari sejumlah pihak di Kementerian Kehutanan.

Liputan6.com, Palembang - Gubernur Jambi Zumi Zola kembali menegaskan tekadnya membelah hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Kabupaten Kerinci dengan alasan sebagai jalur evakuasi. Padahal, rencana tersebut banyak menuai penolakan.

Zola menambahkan, dirinya selaku Pemprov Jambi siap melakukan seluruh tahapan dan kajian apabila Kementerian menyetujui pembukaan jalur evakuasi di Kerinci tersebut. 

Berita tersebut hingga malam hari ini berhasil menyita banyak perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Rabu (8/6/2016).

Berita lainnya yang tak kalah diburu adalah menggelar operasi di lokasi yang menjadi kegiatan asmara subuh di Medan dan hari kedua Ramadan bersama Wali Kota Risma di di Pasar Keputran.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. Diadang Penolakan, Zumi Zola Ngotot Ingin Belah Gunung Kerinci

Gunung Kerinci dengan ketinggian 3.805 mdpl merupakan gunung tertinggi di Sumatra. Gunung Kerinci terletak di Provinsi Jambi yang berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat ini masih berstatus waspada. (Istimewa)

Gubernur Jambi Zumi Zola mengaku sadar rencana membelah Gunung Kerinci itu banyak menuai penolakan. Namun, Zola yakin jalur evakuasi yang dibangun bisa menyelamatkan warga Kabupaten Kerinci jika terjadi bencana letusan Gunung Kerinci yang saat ini berstatus Waspada Level II.

Zola mengungkapkan, penolakan tak hanya datang dari sejumlah pemerhati lingkungan, tapi juga dari sejumlah pihak di Kementerian Kehutanan. 

"Kerinci itu bentuknya sudah seperti kuali, beberapa hari kemarin Gunung Kerinci terus menampakkan aktivitasnya dengan mengeluarkan asap. Masyarakat harus diselamatkan," ujar Zola beralasan.

Ia berpendapat pembukaan jalur evakuasi akan membuka jalan bagi para perambah. Apalagi, selama ini lebatnya hutan TNKS tidak hanya terkenal dengan flora dan faunanya, tapi juga sumber daya alamnya yang melimpah.

Selengkapnya...

2. Tim Gabungan Gelar Operasi Asmara Subuh 

Puluhan pengendara sepeda motor ditilang dan sebagian kendaraan diangkut dalam operasi Asmara Subuh.

Tim gabungan polisi, TNI, dan aparat pemerintah intensif menggelar operasi di lokasi yang menjadi kegiatan asmara subuh di Medan, Sumatera Utara. 

Dalam penertiban hari kedua itu, tim gabungan berhasil menilang puluhan sepeda motor para pelaku asmara subuh, termasuk pengendara yang tidak mengenakan helm. Bahkan, belasan sepeda motor terpaksa diangkut karena tidak memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

Meski demikian, sejumlah pengendara yang terkena tilang merasa kecewa, sebab penertiban yang dilakukan mereka nilai pilih kasih.

Sebab, ada beberapa pengendara sepeda motor yang dilepas setelah tanpa melewati proses tilang setelah berkomunikasi dengan sejumlah oknum Satlantas.

Selengkapnya...

3. Penyebab Risma Pilih Sahur Hari Kedua di Pasar Keputran

Sahur di jalan akan menjadi agenda rutin Risma selama Ramadan. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja)

Kehadiran Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Pasar Keputran, Surabaya, pada hari kedua Ramadan untuk menyemangati para anggota Satpol PP agar semangat bekerja selama bulan Ramadan.

"Di saat semua orang ada yang berkumpul dengan keluarganya, justru Satpol PP berada di pinggir jalan untuk menjalankan tugasnya," tutur Risma kepada Liputan6.com, Selasa pagi, 7 Juni 2016.

Saat tiba di sebelah selatan pasar, mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Surabaya itu mengajak sahur bersama petugas Satpol PP, anggota TNI dan polisi. 

"Ayo sahur dulu disini saja nanti keburu imsak," kata Risma yang terlihat akrab dengan petugas Satpol PP Surabaya.

Selengkapnya...

 

Video Terkini