Sukses

Pekanbaru Darurat Sampah, Warga Resah

Tumpukan sampah tidak hanya menggunung di pinggir jalan, tetapi juga di badan jalan di Pekanbaru.

Liputan6.com, Pekanbaru - Beberapa hari belakangan, Kota Pekanbaru ibarat lautan sampah. Sisa konsumsi manusia bisa ditemukan di setiap pinggir jalan, sebagian bahkan ada yang menutup badan jalan.

Hal ini terjadi bukan karena warga di Kota Bertuah membuang sampah sembarangan, melainkan tidak bekerjanya pihak ketiga yang ditunjuk Pemerintah Kota Pekanbaru untuk mengelola sampah.

PT Multi Inti Guna (MIG) sebagai pemenang tender pengelolaan sampah tengah bermasalah. Dua bulan menunggak gaji memaksa karyawan protes dengan pemogokan. Pengangkutan sampah pun berhenti.

Situasi itu jelas tidak diterima warga. Salah satunya dari Lembaga Bantuan Hukum Mata Rakyat Pekanbaru. Pemerintah Kota Pekanbaru disomasi secara terbuka selama 1x24 jam.

"Jika somasi terbuka ini tidak diindahkan, maka dengan terpaksa kami akan melakukan upaya hukum untuk persoalan sampah ini," ujar Ketua LBH Mata Rakyat Pekanbaru DT Nouvendi, Rabu 8 Juni 2016.

Nouvendi menyebutkan, sudah lima hari warga Pekanbaru dipaksa mencium bau menyengat dari tumpukan sampah di setiap sudut kota dan jalanan. Hal itu, kata dia, meresahkan warga kota. Warga tidak bisa lagi menghirup udara segar karena tumpukan sampah yang sudah menggunung tidak diangkut ke tempat semestinya.

"Untuk itu, kami mewakili masyarakat Pekanbau yang taat membayar pajak dan telah memberikan kuasa kepada kami, menyampaikan somasi kepada Walikota Pekanbaru Firdaus ST MT," ucap Nouvendi.


Tak hanya Nouvendi, beberapa warga juga memprotes situasi tersebut, baik secara langsung dengan mendatangi Kantor Wali Kota ataupun melalui media sosial, seperti Facebook, Twitter, Path dan status BBM.

Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST mengaku sudah memerintahkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Pekanbaru untuk menyelesaikan masalah itu. DKP bahkan diberi waktu 1x24 jam agar cepat mengatasi sampah.

Firdaus juga menyampaikan maaf kepada warga karena sudah beberapa hari sampah di sejumlah titik tidak terangkut karena beberapa kendala. Di antaranya, mogok karyawan PT MIG selaku pihak ketiga.

Menurut Firdaus, mogoknya itu merupakan persoalan internal perusahaan dan tidak berkaitan dengan dinas teknis yang membidangi kebersihan kota.

"Puncaknya jelang Ramadan. Sampah menumpuk di mana-mana. DKP sudah melakukan dialog dengan pihak perusahaan, termasuk juga menyampaikan teguran wanprestasi atas kinerja buruk mereka mengelola sampah di Pekanbaru," ujar Firdaus.