Liputan6.com, Solo - Sebagai istri orang nomor satu di negara ini, Iriana Jokowi terkenal dengan kesederhanaannya. Khususnya dalam urusan berbusana. Ibu Negara satu ini kerap terlihat simpel.
Seperti Jokowi, Iriana juga menggemari batik. Sejak sang suami duduk sebagai wali kota Solo, Iriana acapkali mempercayakan mengambil batik dari Batik Saseti yang merupakan milik dari putri komedian Srimulat, almarhumah Djujuk Djuwariah.
"Ibu langganan sudah sejak jadi wali kota dulu," kata Mia Permata, salah satu pendiri toko batik ini di Solo, Jawa Tengah, Rabu, 8 Juni 2016. Batik yang dijual di toko tersebut berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta.
Baca Juga
Mia sang putri komedian Srimulat itu masih ingat betul, jika ibunda Gibran Rakabuming ini suka dengan busana batik motif klasik yang simpel tetapi tanpa meninggalkan kesan elegan. Iriana lebih sering memesan busana atasan.
"Ibu itu suka atasan, blus gitu. Sering juga cari atasan yang bisa dijadikan busana muslim. Pokoknya modelnya simpel saja," ujar Mia.
Untuk urusan pemilihan warna, Iriana juga lebih senang menggunakan batik warna yang tidak mencolok. "Seperti cokelat, merah marun," ucap Mia yang koleksi batiknya juga sering menjadi pilihan istri Akbar Tandjung, Nina Tandjung.
Advertisement
Selain untuk dikenakan sendiri, Iriana juga beberapa kali pernah memesan untuk keperluan keluarga. Seperti saat acara pernikahan Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda. "Kemarin pas jadi Gubernur Jakarta juga pernah pesan kain."
Toko batik ini didirikan oleh empat perempuan, yakni Ida Harum, Endang Indrayati, Ruth Alfanindya, dan Mia Permata.
Batik Saseti sendiri didirikan pada 2009. Berawal dari hubungan persahabatan, empat perempuan asal Solo ini kemudian membikin sebuah brand Batik Saseti. Nama ini diambil dari makna yang lekat dengan hubungan persahabatan, yakni kependekan sahabat sejati.
"Batik Saseti menjual batik-batik katun dengan motif modern. Warnanya lebih beragam, tidak hanya warna kalem. Batiknya adalah batik cap. Kita malah tidak menjual batik tulis mengingat range harganya yang mahal dan pembuatannya sulit," tutur dia.
"Selain menjual batik, kita juga menjual kebaya, kain batik dan akesori batik," ucap Mia.
Â