Sukses

Top 3: Menyibak Fakta-fakta Mengerikan Usai Kematian Yuyun

Belum lama pusara bocah belia itu tertutup tanah, orangtua Yuyun kerap mendapat teror dan intimidasi dari keluarga para pelaku.

Liputan6.com, Rejang Lebong, Bengkulu - Pascakekerasan seksual berujung kematian terhadap Yuyun (14), siswi kelas VIII SMP Negeri 5 Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, ternyata banyak meninggalkan cerita mengerikan.

Belum lama pusara bocah belia itu tertutup tanah, orangtua Yuyun kerap mendapat teror dan intimidasi dari keluarga para pelaku.

Mereka pun akhirnya memilih untuk pergi mengungsi ke salah satu desa di Kecamatan Sleupu Rejang yang berada di Kaki Gunung Kaba, Bengkulu. 

Hingga malam ini berita tersebut berhasil menyita banyak perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Kamis (9/6/2016).

Berita lainnya yang tak kalah populer adalah pantai laut Kidul yang porak-poranda akibat dihantam gelombang tinggi dan gigi lumba-lumba yang copot satu setelah terdampar di perairan Kota Cirebon.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. 6 Fakta Mengerikan Pasca-Kematian Yuyun

Aktivis tolak vonis pencabul Yuyun (Liputan6.com / Yuliardi Hardjo Putro)

Banyak cerita mengerikan dari kematian Yuyun, bocah 14 tahun di Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulat Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Tidak hanya dicabuli dan dihabisi nyawanya oleh 14 pemuda, keluarga siswi kelas VII SMP Negeri 5 Padang Ulak Tanding itu juga terancam dihabisi oleh keluarga 14 pelaku.

Menurut cerita Kepala Desa Kasie Kasubun, dia sempat memergoki puluhan orang bersenjata tajam sedang berjalan menuju rumah Yuyun. Namun, sang kades mampu meredam aksi tersebut.

"Saya katakan bahwa negara ini negara hukum, tidak akan selesai persoalan jika menghabisi orangtua Yuyun, urusannya akan tambah panjang nanti," ujar sang Kades yang minta namanya tidak disebut.

Selengkapnya...

2. Pantai Laut Kidul Porak-poranda, Warga Waspadai Gelombang Tinggi

Gelombang tinggi menghantam pantai selatan Yogyakarta. (Liputan6.com.Fathi Mahmud)

Dalam beberapa hari terakhir, gelombang tinggi menerjang pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Pantai Gunung Kidul, gelombang air laut mencapai ketinggian sekitar 5,8 meter.

Sekretaris Tim SAR Wilayah II Pantai Baron, Surisdiyanto mengungkapkan, gelombang tinggi hampir merusak seluruh bangunan yang ada di pinggir pantai. Seperti di Pantai Sadranan tercatat ada delapan gazebo ambruk, sedangkan tiga gazebo hilang ditelan ombak.

Sementara untuk Pantai Gesing wilayah Desa Girikarto Kecamatan Panggang, menurut Surisdiyanto, badai menyebabkan talut di pinggir pantai ambrol.

Tidak hanya itu, tingginya gelombang itu membuat kapal nelayan Dwi Tunggal dengan 2 anak buah kapal (ABK) terjebak di lautan. Dua nelayan asal Pangandaran itu adalah Maidin dan Didik.

"Upaya penyelamatan masih dilakukan. Karena gelombang masih tinggi, kita harus hati-hati," ujar dia.

Selengkapnya...

3. Gigi Lumba-lumba Copot Satu, Nelayan Cirebon Gendong ke Laut 

Lumba-lumba terdampar di Cirebon (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Seekor lumba-lumba jenis moncong botol berukuran sekitar dua meter terdampar di Cangkol Tengah, perairan Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (9/6/2016).

"Ukurannya sekitar dua meter, ada beberapa luka di bagian kepala dan moncongnya," kata Darsono Sumantri, warga yang menemukannya.

Hewan itu diperkirakan tersesat dan tertinggal oleh kawanan lainnya. Dari pemeriksaan, diketahui kondisi lumba-lumba sudah lemas. Gigi lumba-lumba juga hilang satu.

Warga dibantu Polairud menggendong hewan tersebut ke tengah laut. Beberapa kali si lumba-lumba tersebut kembali lagi. 

Selengkapnya...

 

 

Â