Sukses

Ramadan, Personel Karhutla Riau Berjibaku dengan Api

Tercatat 34 titik api terdeteksi di tujuh kabupaten di Provinsi Riau. Status siaga darurat Karhutla berlaku hingga 30 November 2016.

Liputan6.com, Pekanbaru - Tiga hari memasuki bulan Ramadan, ratusan personel Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau terpaksa berjibaku menjinakkan api. Sejumlah titik api kembali muncul dan cenderung meluas di wilayah itu karena sulit dikendalikan.

Situasi diperparah dengan mulainya musim kemarau kering di Riau yang mudah memantik api. Seperti yang terjadi di Desa Pangkalan Terap, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, kebakaran meluas dan tidak terkendali.

Satgas Karhutla Riau di Lanud Roesmin Nurjadin mengerahkan dua helikopter untuk melakukan pengeboman air. Petugas tengah bekerja keras supaya kebakaran tidak meluas ke lahan lainnya.

"Dua helikopter yang diturunkan adalah MI-8. Keduanya melakukan operasi pengeboman air setelah ditemukan titik api di wilayah tersebut pada Kamis siang," kata Kepala Dinas Operasi Lanud Roesmin Nurjadin Kolonel Pnb Yani Amirullah, Kamis petang, 9 Juni 2016.

Yani menyebutkan, kebakaran di desa tersebut terus meluas sejak pihaknya menerima laporan adanya titik api. Sejauh ini, sudah ada 15 hektare lahan yang dilalap api.

Dia menyebutkan, area yang terbakar merupakan lahan kosong yang ditumbuhi semak belukar. Petugas gabungan TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah tengah berusaha memadamkan api di sana.

"Namun petugas kewalahan karena cuaca yang cukup terik sehingga harus dibantu melalui jalur udara," kata Yani.


Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebut terjadi lonjakan titik panas sejak Rabu lalu. Satelit mendeteksi ada 34 titik panas yang menyebar di tujuh kabupaten di Provinsi Riau.

Titik panas terpantau di Pelalawan 12 titik, Indragiri Hilir dan Siak masing-masing enam titik. Selanjutnya, titik panas lainnya menyebar di Kampar tiga titik, serta Bengkalis, Indragiri Hulu dan Meranti masing-masing dua titik.

Menurut laporan BMKG, munculnya titik panas karena temperatur di Riau cukup panas yang berkisar antara 33-35,5 derajat Celcius. Meskipun panas, BMKG menyatakan secara umum cuaca di wilayah Riau masih berpotensi hujan ringan hingga sedang dan tidak merata.

Sementara itu, Korem 031/WB Brigjen TNI Nurendi yang juga menjabat sebagai Komandan Satgas Karhutla menyatakan, Pemerintah Provinsi Riau memperpanjang status siaga darurat Karhutla hingga 30 November 2016.

Ia menjelaskan, perpanjangan status siaga selama lima bulan bukan berarti pihaknya tidak mampu menangani bencana kebakaran, melainkan meningkatkan upaya preventif yang dilakukan sejak awal 2016 lalu.

"Status siaga darurat ditetapkan sebagai upaya preventif yang kita lakukan sejak awal terus maksimal," kata Nurendi.