Liputan6.com, Manado - PLN Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) menjanjikan pelayanan listrik 24 jam bagi warga di daerah perbatasan Indonesia–Filipina. Tepatnya di Kepulauan Biaro, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
"Saat ini listrik di Pulau Biaro hanya bisa dinikmati dari jam 6 sore (18.00) sampai jam 6 pagi (06.00)," kata anggota DPRD Kabupaten Sitaro, Mochtar Kaudis saat dihubungi dari Manado, Sulut, Kamis 9 Juni 2016.
"Dengan diteranginya listrik selama 24 jam penuh tentu akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Biaro. Begitu juga sebagai pendukung sarana pendidikan di sana," sambung dia.
Â
GM PLN Wilayah Suluttenggo Baringin Nababan membenarkan, saat ini jajarannya tengah berencana membangun pembangkit listrik di daerah tersebut. "Sistem kelistrikan di kepulauan merupakan sistem yang terisolir atau tidak interkoneksi dengan sistem kelistrikan di Suluttenggo," ujar Baringin.
"Oleh karenanya, perlu dibangun pembangkit listrik sendiri dengan kapasitas yang memadai dan itu tengah kami siapkan," sambung dia.
Pasokan Listrik
Pulau Biaro sendiri merupakan salah satu pulau terpencil yang menjadi bagian dari Kepulauan Nusa Utara, perbatasan Indonesia dan Filipina.
Untuk pasokan listrik di Pulau Biaro masih disuplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang jaringan distribusinya terbentang sepanjang wilayah Kecamatan Tagulandang dimana membawahi lima desa/kelurahan. Kelima desa itu, yaitu Karungo, Dalinsaen, Lamanggo, Tope, dan Buang.
Baca Juga
Baca Juga
Menurut Baringin, PLN Suluttenggo juga berencana melakukan migrasi listrik besar-besaran dari listrik pascabayar ke listrik prabayar kepada sekitar 614 pelanggan di daerah tersebut.
"Hal ini dilakukan demi meminimalisasi besarnya tunggakan yang dialami oleh PLN. Di samping itu dengan menggunakan listrik prabayar diharapkan dapat mengedukasi pelanggan agar lebih bijak dalam menggunakan listrik," papar dia.
"Karena pemakaian listrik dapat diatur sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Pulau Biaro yang terkenal akan keindahan wisata baharinya itu," ucap Baringin.
Advertisement