Sukses

Kelezatan Mi Kakak Beradik dari Kampung JK

Resep mi kering dari kampung halaman Wapres Jusuf Kalla atau JK ini awalnya diracik oleh seorang warga etnis keturunan China di Makassar.

Liputan6.com, Makassar - Melancong ke Kota Daeng -- Makassar, Sulawesi Selatan belum sempurna jika tak merasakan olahan makanan berbahan dasar mi kering yang populer dan mempunyai sejarah unik. Apalagi saat momen Ramadan seperti ini.

Resep mi kering dari kampung halaman Wapres Jusuf Kalla atau JK ini awalnya diracik oleh seorang warga etnis keturunan China di Makassar, yakni Ang Kho Tjao. Dia membuka toko mi yang telah populer sejak awal 1970-an.

Sebelum meninggal dunia, Ang Kho Tjao telah mewariskan resep rahasianya kepada ketiga anaknya, yakni Hengky, Awa', dan Titi.

Seiring waktu, dari ketiga saudara itu, mi kering buatan Titi menjadi yang paling terkenal.

Mi titi adalah mi kering yang paling terkenal dan paling banyak memiliki cabang hingga ke luar kota Makassar, termasuk Jakarta.

Keistimewaan mi titi terletak pada tekstur mi yang tidak basah. Beda dengan mi bakso, mi ayam, atau jenis lainnya. Dalam proses pembuatannya, mi titi terlebih dulu digoreng kering hingga berwarna kecokelatan.

Setelah digoreng kering, mi disiram dengan kuah kental berisi sayuran, daging ayam, bakso, dan juga udang. Tekstur mi yang renyah membuat terasa lebih lezat dinikmati saat masih panas.

Mi Awa

Selain mi titi, ada pula mi awa yang dibuat oleh saudara Titi, yakni Awa. Toko mi ini juga menjadi tempat ajang reuni dan tempat berkumpulnya kawula muda Makassar.

Ini merupakan jenis makanan favorit Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto. Saking sukanya dengan mi ini, dia langsung pergi ke toko usai pulang dari Eropa.

"Saya sengaja melepas kerinduan dengan kuliner khas Makassar di Mie Awa karena makanan favorit saya yang sering disebut sebagai tempat ngumpulnya anak muda Makassar. Dan hal ini juga mengobati kerinduan saya terhadap keramahan serta kehangatan masyarakat Makassar," kata Moh Ramdhan Pomanto kepada Liputan6.com.

"Bagaimanapun suasana dan keramahan masyarakat seperti ini yang tidak saya temukan di tempat lain. Selain kuliner khas kita yang tak kalah nikmatnya dengan salad, barbeque, dan makanan-makanan yang berbau impor lainnya. Mi awa adalah favorit kuliner lokal saya," tutur Danny.

Video Terkini