Liputan6.com, Manado - Langkah Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey terhenti saat menghadiri acara puncak peringatan Coral Triangle (CT) Day di Pulau Bunaken, Manado. Kedatangannya dihadang puluhan remaja dengan dandanan ala zombie.
Para muda itu tampak kompak mengenakan pakaian yang dirangkai dari berbagai jenis sampah yang mereka kumpulkan di sepanjang pantai Bunaken. Di hadapan gubernur dan rombongan, mereka tampak merebahkan diri di pasir pantai yang panas.
Aksi berdandan ala Zombie ini rupanya dilakukan sebagai bentuk protes para anak muda terkait menumpuknya sampah di kawasan wisata tersebut. "Ini sebagai bentuk protes warga Bunaken karena persoalan sampah yang seolah tidak pernah bisa ditangani," ujar Rafles, warga Bunaken yang menginisiasi penampilan anak-anak Bunaken itu.
Aksi para remaja yang berlangsung selama 25 menit ini pun menarik perhatian Olly yang datang bersama tim dari Kementrian Kelautan dan Perikanan RI. Politisi PDI Perjuangan itu mengakui kondisi Pulau Bunaken cukup memprihatinkan.
"Saya prihatin dengan kondisi Bunaken. Tiap kali keluar daerah atau keluar negeri, yang ditanyakan adalah bagaimana kondisi Bunaken,” ujar olly yang didampingi Wakil Wali Kota Manado, Mor Bastiaan.
Menjawab berbagai pertanyaan itu, menurut Olly, gerakan Save Bunaken sudah harus digencarkan termasuk perang melawan sampah. "Kita harus kembalikan Taman Nasional Bunaken ke era kejayaannya. Salah satunya dengan membebaskan wilayah ini dari sampah," tegas Olly, Sabtu, 11 Juni 2016.
Terbebas Sampah
Dia menargetkan dalam waktu kurang dari tiga bulan Bunaken sudah terbebas dari masalah sampah. "Kita tidak perlu kapal pengangkut sampah, cukup peran semua pihak dari darat hingga pesisir ini. Dalam tiga bulan saya yakin masalah ini sudah teratasi," ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara, Wakil Walikota Mor Bastian yang juga merupakan salah satu pengusaha resort di Bunaken menyambut baik komitmen Olly.
"Pembenahan Bunaken secara besaran-besaran, mulai dari sampah sampai penataan semua kita akan atur lagi. Karena banyak pihak menggantungkan nasib dari taman nasional ini," ujar Mor.
Dalam puncak perayaan CT Day ini juga dilakukan penanaman karang, pelepasan tukik dan lobster, serta pembersihan pesisir dari berbagai jenis sampah. "Bunaken ini aset nasional, jadi harus dibehani dengan segera," ungkap Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL), Kementerian Kelautan dan Perikanan, Agus Dermawan yang ikut melepaskan lobster.
Tak hanya kalangan pemerintah yang hadir dalam kegiatan ini, namun sejumlah organisasi kemasyarakatan yang peduli dengan penyelamatan Bunaken ikut ambil bagian. "Kita berharap kegiatan ini bisa memberi manfaat besar. Tidak hanya sekadar seremoni tahunan, yang setelah itu tidak meninggalkan efek positip apa-apa," ungkap Hanny Gamia dari Dewan Pengelola Taman Nasional Bunaken.