Liputan6.com, Makassar - Hampir semua bagian dari buah kelapa bisa dimanfaatkan. Dimulai dari sabuk hingga air kelapanya.
Namun ada satu bagian buah kelapa yang jarang digubris padahal memiliki sejarah terkait petinggi Kerajaan Bone, Sulawesi Selatan. Bagian itu adalah tombong kelapa.
Dahulu, bakal buah berwarna putih kekuningan dan terletak di dalam kelapa itu merupakan camilan wajib dan favorit para petinggi Kerajaan Bone. Terutama Raja Bone, Aru Palakka.
Seorang tokoh masyarakat Bone, Andi Herman Sampara, mengatakan makanan khas yang paling bersejarah di Bone adalah tombong kelapa.
Dia bercerita, dahulu kala di Kerajaan Bone, tombong kelapa dihidangkan saat Raja Bone Aru Palakka dan petinggi kerajaan lainnya sedang bersantai maupun melakukan musyawarah.
Namun belakangan camilan ini mulai dilupakan.
"Sekarang makin sedikit orang yang menyantap tombong kelapa, apalagi anak muda zaman sekarang lebih suka makanan modern dan praktis," ucap Herman di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (14/6/2016).
Baca Juga
Malah, ujar Herman, kebanyakan masyarakat Bone‎ tak mengetahui kaitan tombong kelapa dan Raja Bone Aru Palakka. Namun bagi para tetua atau tokoh masyarakat adat, tombong kelapa masih menjadi camilan.
Bahkan tidak jarang para tetua adat memesan khusus tombong dari pedagang kelapa pasar tradisional untuk dinikmati dengan secangkir minuman hangat. Tombong Kelapa, menurut Herman, memiliki rasa khas manis dan gurih.
"Masih ada penggemarnya, tapi biasanya hanya orangtua atau kaum bangsawan Bone saja yang menikmati tombong kelapa ini. karena ada nilai historinya," tutur pria yang juga bekerja sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Bone itu.
Advertisement