Liputan6.com, Banjarmasin - Makan dan minum seraya mengayuh sampan dilakukan puluhan ibu-ibu di Pasar Terapung Siring Tendean Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sekali-sekali air di gelas tumpah tatkala sampan yang ditumpangi para pedagang sayuran dan buah-buahan di lokasi pasar unik ini oleng lantaran terhantam gelombang sungai.
Dibantu lampu minyak tanah dan sedikit tersiram sinaran listrik, jalanan mereka terlihat samar-samar. Namun, tak mengurangi keceriaan para pedagang di atas Sungai Martapura ini untuk bersantap sahur bersama dalam kegiatan 'Sahur Susur Sungai' (Sahur on The River).
Baca Juga
Kegiatan tersebut digelar pada Ramadan kali ini, seperti terlihat pada Minggu dini hari, 12 Juni 2016 lalu. Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polresta Banjarmasin, menggelar acara sahur susur sungai dari Sungai Barito hingga Sungai Martapura yang ada di kota setempat.
"Kegiatan sahur susur sungai ini bekerja sama dengan PT Mitra Bahtera Segara Sejati (MBSS)," kata Kepala Satuan Polisi Air Polresta Banjarmasin AKP Untung Widodo.
Saat mulai susur sungai, pihak Satpolair dan PT MBSS membagikan nasi kotak kepada para nelayan pemancing ikan yang ada di sungai tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Kami bagikan nasi kotak kepada para nelayan itu agar nanti mereka bisa sahur dan berpuasa," tutur Untung.
Dia mengatakan, susur sungai yang dilakukan itu berakhir di Pasar Terapung Siring Tandean. Di Siring sudah disiapkan acara sahur bersama dengan beberapa komunitas di antaranya Komunitas Kamtibmas Perairan, Komunitas Masyarakat Peduli Sungai (Melingai), serta para pedagang pasar terapung.
Dalam acara sahur bersama di Siring Tandean itu turut hadir Kapolresta Banjarmasin Kombes Wahyono MH dan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina.
"Tujuan acara ini untuk menjalin silaturahim dengan warga sadar keamanan, ketertiban masyarakat (Kamtibmas) khususnya di wilayah perairan Banjarmasin," ucap Untung.
Sahur bersama ini untuk mempererat tali silaturahim dengan pedagang pasar terapung, komunitas kelotok wisata, pecinta lingkungan, agar semakin terjalin keakraban dan mendukung tugas tugas kepolisian untuk menciptakan keamanan dan ketertiban.
Sementara itu, Kapolresta Banjarmasin mengatakan dirinya sangat senang bisa hadir di tengah-tengah masyarakat Kota Banjarmasin dan melaksanakan sahur bersama.
"Kegiatan seperti ini harus rutin dilakukan untuk mempererat jalinan kasih antara komunitas pedagang pasar terapung dan kelotok wisata," kata Wahyono.
Yang jelas polisi selalu berharap masyarakat bisa membantu dan bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam menjaga, menciptakan serta memelihara keamanan dan ketertiban di kota ini, dan Polresta menyambut baik kegiatan Satpolair tersebut.
Wisata Pasar Terapung
Kepala Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin Iwan Fitriady di Banjarmasin, mengatakan kegiatan Sahur on The River itu baru pertama kali dilakukan. Menurut dia, sahur susur sungai merupakan model baru dalam atraksi wisata yang berada persis di lokasi destinasi wisata Pasar Terapung yang merupakan lokasi yang sudah dikenal luas di Kalsel maupun Nusantara.
"Kita berharap atraksi-atraksi wisata semacam itu, harus digali dan diciptakan untuk menambah semarak lokasi yang kini terus dipromosikan sebagai wisata andalan kota Banjarmasin ini," kata Iwan.
Pasar terapung adalah lokasi objek wisata andalan yang dikunjungi hampir lima ribuan orang setiap minggu, lokasi ini menarik lantaran kekhasan tersendiri dimana para pedagang mengenakan kostum tradisional dengan bertopi lebar (tanggui) berjualan di lokasi tersebut.
Bbarang dagangan yang dijual sebagian besar adalah hasil alam setempat seperti sayur-sayuran, buah-buahan, aneka ikan air tawar dan rawa, penganan tradisional, kue kering lokal, serta kuliner-kuliner khas setempat.
Kuliner yang banyak dijajakan pedagang antara lain ketupat kandangan, laksa, lupis, jagung rebus bajarang banyiur, jaring, bubungko, pais, pundut nasi, ketupat balamak, lapat, nisan bacucuk paring, nasi kuning, soto Banjar, dan banyak lagi yang lainnya.
Para pedagang ini berasal dari desa-desa pinggiran kota Banjarmasin serta dari kabupaten lainnya yang datang ke lokasi ini tengah malam dengan mengayuh jukung atau sampan.
Seorang pedagang Hasnah (50 tahun) mengaku dari Lok Baintan Kabupaten Banjar, datang ke lokasi ini menjual dagangan hasil alam, seperti keladi, ubi jalar, daun singkong, kembang tegarus, pisang masak, jantung pisang, ikan sepat, siput hailing dan beberapa lagi.
"Lumayan pak, jika nasib baik dagangan ini cepat ludes di beli pengunjung, biasanya yang suka membeli selain pengunjung lokal tak sedikit dari wisatawan Nusantara dan mancanegara, hingga keuntungan bisa mencapai Rp 200 ribu per hari," tutur dia.
Jadi Agenda Rutin
Kepala Satuan Polisi Air Polresta Banjarmasin AKP Untung Widodo menyatakan melihat kesuksesan acara kali ini, sahur susur sungai ini akan dibudayakan setiap bulan Ramadan. Ini selain upaya menjaga kamtibmas perairan, sekaligus sebagai sarana silaturahim, di samping sebagai atraksi wisata.
Menurut dia, lokasi mangkal kegiatan ini di beberapa titik perairan baik di Sungai Martapura, maupun Sungai Barito dengan menyambangi para nelayan, para permukiman bantaran sungai, pedagang pasar terapung, serta pedagang ikan air tawar.
"Pada hari Minggu dinihari akan datang digelar di lokasi Tempat Pelelangan Ikan Air Tawar, di Jalan RK Hilir Insya Allah seluruh komunitas tetap diundang," kata Untung Widodo.
Dalam aksi sahur bersama selain pembagian nasi kotak juga makan bersama yang seluruh makananan baik nasi maupun lauk pauknya beralaskan daun pisang di lokasi raket atau lanting kawasan tersebut.
Pola semacam itu tetap dipertahankan pada kegiatan serupa pada pagelaran kemudian, dan harapannya cara -cara ini akan memancing pengunjung dan wisatawan.
Kegiatan berakhir setelah Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina membagikan paket sembako kepada perwakilan komunitas kapal wisata, komunitas pedagang pasar terapung, dilanjutkan dengan Salat Subuh berjemaah dengan imam wali kota.