Liputan6.com, Malang - Pencarian terhadap pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux yang hilang di Gunung Semeru telah dilakukan lebih dari 10 hari dengan tanpa hasil. Kegiatan SAR untuk mencari pendaki yang hilang itu pun dinyatakan dihentikan setelah dievaluasi bersama perwakilan Kedutaan Besar Swiss dan keluarga.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) John Kennedie menjelaskan, sekalipun kegiatan SAR resmi dihentikan, proses pencarian secara simultan tetap dilakukan sesuai permintaan keluarga pendaki yang hilang.
"Untuk kegiatan Open SAR resmi dihentikan karena sudah sepuluh hari. Semua potensi SAR ditarik kembali ke kamp masing-masing, yakni di Ranupani dan Tawon Songo sejak Sabtu 19 Juni petang," ucap John saat dikonfirmasi Liputan6.com di Malang, Jawa Timur, Minggu (19/6/2016).
Perwakilan Kedutaan Swiss dan keluarga Lionel telah datang langsung ke Pos Ranupani dan turut serta dalam evaluasi bersama sekaligus penghentian kegiatan SAR. Dalam evaluasi itu pula pihak perwakilan keluarga melalui perwakilan Kedutaan Swiss menyampaikan permintaan tetap dilakukan pencarian secara simultan.
Baca Juga
"Konsekuensinya, mereka sanggup membiayai segala kebutuhan terkait pencarian itu. Prinsipnya, pencarian itu sudah di luar kegiatan Open SAR kami dan dilakukan oleh tim lain, tapi tetap di bawah kontrol kami," ujar John.
Pencarian lanjutan pun bakal dilakukan dengan terlebih dahulu membentuk tim baru. Namun tim ini masih dibawah kendali BB TNBTS dan diwajibkan melaporkan setiap perkembangan kepada pengelola taman nasional. Tim baru ini akan melakukan pencarian selama tujuh hari ke depan.
Sebelumnya, Lionel Du Creaux pendaki asal Swiss dilaporkan hilang pada 6 Juni silam. Belakangan diketahui jika ia mendaki secara ilegal lantaran tak mengajukan izin masuk ke Pos Ranupani. Proses pencarian tak hanya melalui jalur darat tapi juga pengamatan visual dari udara menggunakan drone. Namun sampai kegiatan SAR resmi dihentikan tetap tak ditemukan pendaki itu.