Liputan6.com, Jembrana - Hujan deras yang mengguyur kawasan Jembrana, Bali pada Sabtu malam 18 Juni 2016 mengakibatkan tebing setinggi delapan meter dan panjang mencapai 25 meter longsor.
Longsoran tebing tersebut menimpa rumah tinggal semi permanen milik I Nyoman Nendra (75)Â serta menghancurkan pelinggih atau tempat pemujaan milik I Ketut Denra (65). Seluruh bagunan ambruk dan hancur berkeping-keping.
Peristiwa tersebut terjadi di Banjar Kaleran, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana sekitar pada Sabtu malam pukul 19.00 Wita. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Istri Nyoman Nendra, yakni Ni Nyoman Nadri (65) sempat tertimbun longsoran dan puing bangunan, namun selamat dan hanya menderita luka ringan.
Saat kejadian, Nendra sedang berada di teras rumahnya. Sementara istrinya sedang berada di kamar mandi.
Tiba-tiba tebing di atas rumah korban bergerak. Material longsor pun menimpa dapur, kamar mandi, dan pelinggih.
"Saat kejadian saya sedang duduk di teras rumah. Tiba-tiba ada suara gemuruh dan saya lihat tebing bergerak dan saya lari menyelamatkan diri," kata Nendra di Jembrana, Bali, Minggu 19 Juni 2016.
"Tapi saat itu istri saya ada di dalam kamar mandi, dia tertimbun reruntuhan bangunan. Untung dia selamat hanya luka pada kaki dan kepalanya," sambung dia.
Peristiwa tersebut sempat ditinjau oleh anggota DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutarmi, Kapolsek Mendoyo Kompol Gusti Agung Sukasana, dan sejumlah anggota TNI dan Polri.
Tebing 8 Meter Longsor Timpa Rumah di Bali, Pasangan Ini Selamat
Istri pemilik rumah, yakni Ni Nyoman Nadri (65) sempat tertimbun longsoran dan puing bangunan.
Advertisement