Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah warga yang tinggal di sekitar Gunung Kerinci, Jambi heran dengan suhu di bawah gunung api tertinggi di Indonesia itu. Belakangan ini, suhu udara di gunung tersebut lebih dingin dari biasanya.
Anto, salah seorang warga Kota Sungaipenuh mengatakan suhu udara di sekitar Gunung Kerinci sangat terasa lebih dingin dari biasanya. Kondisi ini sudah berlangsung beberapa hari terakhir.
"Di saat malam sangat terasa dinginnya, dingin sekali. Padahal, sepertinya tidak ada yang aneh terjadi," ujar Anto saat dihubungi dari Jambi, Senin (20/6/2016).
Iwan, salah seorang warga lainnya juga mengaku sama. Suhu terasa lebih dingin dibanding biasanya. Namun, Iwan tidak tahu penyebabnya. Apakah ada kaitannya dengan status Gunung Kerinci yang kini masih terlihat mengeluarkan asap hitam atau tidak.
"Kalau Gunung Kerinci sesekali masih terdengar mengeluarkan suara dentuman. Asap hitam masih terlihat mengepul di puncaknya," kata Iwan.
Baca Juga
Penjelasan BMKG
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kerinci, Jon Haides mengatakan, suhu udara di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh yang berada di sekitar Gunung Kerinci berkisar antara 17-22 derajat Celcius.
Menurut dia, kondisi tersebut masih terbilang normal. Belum masuk kategori cuaca ekstrem. "(Cuaca) ekstrem itu di bawah 15 derajat Celcius," kata Jon.
Kawasan di sekitar Gunung Kerinci pernah dilanda cuaca ekstrem pada 1995. Ini terjadi sebelum terjadi gempa di daerah itu. Suhu di kawasan Gunung Kerinci tiba-tiba merosot drastis hingga 12 derajat Celcius.
"Kondisi cuaca seperti ini bisa saja terjadi mengingat akan terjadinya perubahan musim dari hujan ke kemarau. Kita memprediksi musim kemarau akan mulai terjadi di Kerinci pada minggu pertama Juli 2016," ujar Jon menjelaskan.