Sukses

Pesawat Latih Jatuh di Demak, Pilot Sengaja Arahkan ke Tambak

Saat pendaratan darurat itu, sang pilot menyadari medan yang berat, karena kontur tanah tidak rata.

Liputan6.com, Demak - Pesawat Cessna 172 yang jatuh di tambak udang, Dukuh Tambak Gojoyo, Desa Wedung, Kecamatan Wedung, Demak, Jawa Tenagh, ternyata milik sekolah penerbangan Nusa Flying International, Jakarta.

Sebelum pesawat jatuh, sang pilot sengaja mengarahkan ke tambak udang, ketika mengetahui mesinnya bermasalah.

Saat ini, dua awak pesawat masih berada di Mapolsek Wedung, setelah menjalani perawatan di puskesmas. Ia mendapat perawatan karena terluka di tangan, kaki, dan kepala.

Sang pilot, Joshua Adolf Watimena adalah warga Perum BSD RT 7 RW 1, Rawa Buntu, Serpong, Tangerang, Banten.

Sedangkan kopilot Boby Sihafriya Adhi, warga Perum Syaelendra Nomor 2, Jalan Tejosari Raya, RT 05 RW 05, Gedawang, Semarang, Jawa Tengah. Keduanya adalah siswa sekolah penerbangan itu.

Menurut Joshua dan Boby, pesawat yang mereka terbangkan take off dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, sekitar pukul 12.00 WIB. Ketika berada di langit Demak tiba-tiba mesin trouble.

Keduanya pun panik, karena pesawat mendadak off engine. Akhirnya mereka mengambil keputusan mendaratkan pesawat di tambak udang.

"Alasannya jelas, menghindari perkampungan untuk menghindari korban jiwa. Kalau di tambak, peluang selamat lebih besar," kata Joshua.

Saat pendaratan darurat itu, Joshua menyadari medan yang berat, karena kontur tanah tidak rata. Selain itu tanah berlumpur dan licin menyebabkan pesawat tergelincir.

"Salah satu roda masuk ke air hingga pesawat terbalik dengan posisi moncong berada di bawah. Ketika berangkat kondisi mesin baik-baik saja dan tidak ada tanda-tanda kerusakan," kata dia.

"Saat mesin mati, kami mengandalkan angin mencari areal pertambakan," sambung Joshua yang sudah memiliki 100 jam terbang.