Sukses

Aksi Usil Penunggu Gaib Kantor Media di Bandung

Kejadian horor mewarnai kegiatan sejumlah kantor media di Bandung.

Liputan6.com, Bandung - Setiap bangunan yang dihuni manusia selalu menyimpan kisah menarik di baliknya. Ada kisah sejarah pendirian, cerita haru, cinta, sampai kisah mistis nan horor yang memberi warna lain dari kegiatan sehari-hari.

Kisah yang terakhir disebutkan, kisah mistis, seringkali diberitakan berbagai media massa, baik cetak atau pun elektronik. Bentuknya ada yang mirip dongeng yang belum tentu kesahihannya, ada pula yang dipakai sebagai lokasi uji nyali bahkan sampai diintip melalui kamera pengintai alias CCTV.

Selain sebagai bahan tayangan atau pemberitaan, dunia mistis juga dekat dengan media secara nyata. Ternyata sejumlah markas media di Bandung juga menyimpan kisah mistis berikut aksi usil para penghuni gaib itu. Berikut cerita yang dirangkum Liputan6.com di berbagai media.

1. Koran Tempo Bandung

Kejadian mistis terjadi satu bulan lalu di Kantor Biro Koran Tempo, Jalan Bengawan 7A. Kepala rumah tangga Koran Tempo biro Bandung, Syahdan, mengisahkan pada Jumat pagi, dia dan staf lainnya bernama Soraya, telah berada di kantor yang bangunannya dicat merah itu.

Belum ada siapa pun yang datang, kecuali mereka berdua. Tak lama di kantor,  Syahdan dan Soraya pergi untuk mengurus pekerjaan yang ada di luar.

Sewaktu mereka pergi, kemudian baru datang Manajer Area Koran Tempo Bandung, Eni Saeni. Seperti biasa, Eni segera masuk ke ruangannya yang berada di antara front office dan ruangan sirkulasi, toilet, dapur serta musala. Perempuan yang akrab dipanggil Teteh Eni ini segera disibukkan dengan berbagai pekerjaannya dengan komputer miliknya.

Di tengah-tengah pekerjaannya itu, Eni sekilas melihat Syahdan melewati ruangannya dengan memakai setelan serba putih. Terlihatnya Syahdan ini seiring posisi meja Eni langsung menghadap pintu yang dapat melihat secara jelas orang yang melintas di depannya.

Kantor K-Lite FM Bandung menggunakan bangunan lama (Liputan6.com / Arie Nugraha)

Dalam pikiran Eni waktu itu, dirinya tengah bersiap-siap untuk melakukan Salat Jumat. Bahkan Eni sempat keluar ruangan untuk memastikan bahwa itu dirinya. Syahdan terlihat oleh Eni masuk toilet, musala dan bersih-bersih di dapur tanpa sepatah kata. Eni pun tak menyapanya, takut mengganggu pekerjaan rutin Syahdan.

"Padahal saya kan keluar sama Mba Aya (panggilan Soraya). Dan saya tidak memakai setelan putih," kata Syahdan.  

Dua jam kemudian, Syahdan dan Soraya tiba usai menuntaskan pekerjaan di luar. Eni pun kaget dan menceritakan pengalamannya. Sontak semuanya jadi merinding.

Kejadian itu hanya salah satu dari kejadian-kejadian aneh di kantor tersebut. Sebelumnya karyawan yang menginap kerap terganggu kompor gas yang menyala sendiri. Bahkan, pernah ada pegawai logistik Tempo Jakarta yang dicakar saat bermalam. Tak ketinggalan juga penampakan noni Belanda di dekat kolam.


2. Radio K-Lite

Stasiun radio yang berada di Jalan Sumur Bandung nomer 12, kawasan Dago, Bandung, Jawa Barat ini memposisikan diri sebagai radio ekonomi dan bisnis. Kantor dan ruangan studionya bertempat di sebuah bangunan peninggalan Belanda.

Menurut kru senior radio yang dipancarkan di gelombang 107.1 FM, Ivan Sintawiyana, terdapat satu keluarga bule Belanda dari dunia lain yang sering ikut beraktivitas di tempatnya bekerja.

"Satu di ruang produksi, satu lagi anak-anak di ruang marketing. Kalau di ruang produksi opa - opa bule yang suka nampakin dirinya di kaca pintu. Kalau di ruang marketing, tempat anak -anaknya main," kata Ivan.

Ivan mengetahui hal ini dari kawannya. Bermula dari kawannya yang bertandang ke Radio K-Lite hendak ke toilet. Tak ada masalah saat perjalanan menuju toilet.  Namun di saat keluar toilet, terasa perasaan tidak karuan karena melihat sosok tubuh berkulit putih jangkung, dengan hidung mancung yang mengintip di balik kaca pintu ruang studio.

Kantor K-Lite FM Bandung menggunakan bangunan lama (Liputan6.com / Arie Nugraha)

Rasa penasaran pun menyergap. Ruang produksi tempat mengolah berbagai jenis karya jurnalistik maupun iklan radio itu disambanginya. Tetapi, tidak ada seorang pun di ruangan tersebut. Bahkan, lampu ruangan dalam kondisi ruangan padam.

Kejadian ini segera di sampaikan ke Ivan. Ivan menerangkan, jika pada malam hari di studio stasiun radio yang dulunya bernama Kontinental ini, seluruhnya telah pulang. Yang ada hanya Ivan dan kawannya waktu itu.

Sontak keadaan menjadi sepi tanpa ada obrolan lagi menjelang tengah malam itu. Ivan pun tak melanjutkan acara permintaan lagu dari pendengar yang tengah digawanginya. Di dalam studio siaran hanya diputarkan seluruh lagu khas radio tersebut dan setelah waktu menunjukkan pukul 00.00 WIB, semuanya langsung pulang tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mereka.

Save

2 dari 2 halaman

Dari Noni Belanda sampai Opa-opa

 3. Radio Sindo Trijaya

Stasiun radio jaringan milik MNC Group ini terletak di komplek ruko Jalan Setiabudi, kawasan Budisari, Bandung. Bangunan radio ini memiliki empat lantai dan memiliki 'penunggu' yang konon seorang noni Belanda.

Pada rentang 2004 sampai 2009 saat masih bernama Radio Trijaya, ulah sang noni diketahui. Diceritakan oleh salah seorang kru, Andri Herdiansyah, saat mengerjakan buletin udara pukul 03.00 WIB, di ruangannya terdengar suara cipratan air di kamar mandi. Karena sedang konsentrasi mengerjakan tugasnya, Andri beranggapan itu suara petugas keamanan sedang mandi.

"Saya cuek saja waktu itu. Tapi pas keluar ruangan menuju ruangan front office, ternyata security sedang tidur pulas di kasur lepek. Dipikir lagi, engga ada orang di kantor selain saya dan security," kata Andri.

Dia akhirnya tidak menghiraukan kejadian dini hari tersebut. Namun, usai kejadian itu setiap pagi dan sore kerap kali tercium wangi kembang. Peristiwa itu berulang di tempat yang sama, antara lantai tiga dan empat.  

Penyiar Sindo Trijaya Bandung. Penghuni gaib kerap mengusili mereka (Liputan6.com / Arie Nugraha)

Selain tercium wangi kembang setiap pagi dan sore hari, pada malamnya petugas rumah tangga di radio jaringan ini sering melihat sosok perempuan bule yang berjalan di lorong.

"Terdengar suara langkah di lorong seperti terburu-buru sama berisik suara kantong plastik. Mic di studio bergerak sendiri. Padahal enggak ada orang", ujar Andri menirukan cerita petugas rumah tangga.

Malahan, tambah Andri, teknisi yang sedang bertugas pernah melihat ada keranda mayat di lantai empat.

Kejadian-kejadian ganjil di luar nalar tak menyurutkan semangat tetap mengudara seluruh kru Sindo Trijaya Bandung. Sampai akhirnya si noni diduga kesal tidak digubris kehadirannya.

Dampaknya terhadap seorang gate keeper bernama Ajie Widoyoko. Saat Ajie berjaga untuk mengatur traffic telepon pendengar untuk berinteraksi terkait informasi, terdapat seorang perempuan di seberang telepon yang meminta sebuah lagu. Meski tidak sesuai jadwal,  Ajie melayaninya sesuai dengan prosedur dan lagu pun dicatat.

"Pas sudah ditutup, dia baru sadar bahwa yang diangkat adalah pesawat intercom internal. Pesawat ini tidak bisa menerima panggilan telepon biasa. Dia sempat tertegun beberapa saat karena lagi-lagi tidak ada orang di kantor selain dia dan penyiar," tambah Andri.

Andri menjelaskan berbagai kejadian itu dianggap lumrah. Alasannya, bangunan ruko yang dihuni oleh Radio Sindo Trijaya dulunya adalah tanah wakaf yang dijadikan komplek pemakaman saat zaman penjajahan Belanda.

Waktu terus berlalu, sampai tiga tahun terakhir ini kejadian serupa tak terdengar lagi. Tak ada cerita horor antar kru di stasiun radio tersebut.

"Mungkin mereka sudah terbiasa dengan keberadaan si noni," kata Andri.

Save

Video Terkini