Liputan6.com, Yogyakarta - Indonesia bakal segera memiliki layanan serupa akses telepon darurat di luar negeri, 911. Namanya Public Safety Center (PSC) 119.
Pada Rabu, 22 Juni 2016, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek mengadakan inspeksi mendadak ke PSC 119 yang berlokasi di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta. Di sana dia memantau PSC 119 yang akan diluncurkan secara nasional pada 1 Juli 2016.
"Di Indonesia, Yogya adalah salah satu dari 27 titik yang bisa mengakses layanan gawat darurat ini," ujar Nila.
Selain Yogya, 26 titik lainnya, yakni Aceh, Medan, Bangka, Bandung, Solo, Wonosobo, Boyolali. Lalu Tulungagung, Mataram, DKI Jakarta, Bangtaeng, Tangerang, Palembang, Bekasi Makassar, RSUP Kandau Manado.
Juga Tangerang Selatan, Sragen, Kendal, Cirebon, Tuban, Trenggalek, Denpasar, BPBD Bali, dan Badung Bali.
Baca Juga
Baca Juga
Advertisement
Ia mengungkapkan PSC 119 merupakan integrasi layanan gawat darurat dari layanan serupa yang sudah ada di kota masing-masing. Sebelumnya, Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki layanan YES118 yang diluncurkan 1 November 2008.
Menurut sang Menteri, PSC 119 di Yogyakarta sudah siap direalisasikan. Layanan telepon ini bekerja sama dengan 10 rumah sakit di DIY yang akan merespons keluhan penelepon dengan segera, mulai dari ibu melahirkan sampai kecelakaan.
Secara teknis, masyarakat bisa menelepon 119 dan oleh operator akan disambungkan dengan rumah sakit terdekat. PSC 119 di Yogyakarta juga memiliki empat ambulans yang dapat dimanfaatkan dalam keadaan mendesak. Selain itu, PSC 119 bisa digunakan untuk konsultasi.
"Untuk biaya awal ditanggung oleh Pemkot, jadi misal ada orang pingsan segera ditolong lebih dulu di rumah sakit," tutur Nila.
Sembari menunggu diluncurkan, kata Nila, masyarakat bisa mengakses layanan gawat darurat yang lama yang disediakan Pemkot.