Sukses

Manado Tak Bakal Sembelih Sapi dari Kota Ini

Ada tiga sapi yang diputuskan untuk tak disembelih.

Liputan6.com, Manado - Untuk mencukupi kebutuhan daging menjelang Idul Fitri, Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Manado di Sulawesi Utara menerima suplai hewan ternak sapi dari berbagai daerah sekitar, seperti Minahasa Selatan dan Bolaang Mongondow (Bolmong).

Namun belakangan diduga, ada tiga sapi dari Bolmong yang terinfeksi penyakit antraks.

"Kami memutuskan tidak menyembelih tiga ekor sapi itu karena berasal dari Bolmong Raya yang berdekatan dengan Gorontalo," kata Kepala Tata Usaha RPH Bailang, Djone Pamalig pada Kamis 23 Juni 2016.

Djone mengatakan, ini sebagai langkah antisipasi penyebaran antraks yang kini tengah melanda Gorontalo.

"Bolmong ini berbatasan dengan Gorontalo. Kami duga banyak sapi yang terjangkit antraks, sehingga kami tidak lagi menerima suplai dari daerah itu. Kami hanya menerima sapi dari Minsel, Mitra, Minahasa, dan Minut," ujar dia.

Djone menambahkan, jajarannya juga memeriksa hewan ternak yang masuk ke RPH sebelum dilakukan pemotongan. Hal ini untuk memastikan jika sapi tersebut bebas dari penyakit, termasuk antraks.

Di sisi lain, dia juga menyayangkan Dinas Peternakan Sulawesi Utara yang dinilai lemah karena meloloskan sapi-sapi tersebut.

"Jika penjagaan ketat, maka ini tak perlu terjadi. Ke depan harus lebih baik lagi pengawasan terhadap sapi yang masuk ke Manado, terutama dari daerah yang sedang terserang wabah antraks," ucap Djone.

Sementara itu Kepala Dinas Peternakan (Distanak) Sulut, Arie Bororing menyatakan siap untuk meningkatkan pengawasan terhadap masuknya hewan ternak dari daerah luar Manado.

Arie menambahkan, jajarannya sudah melakukan razia di beberapa RPH di Manado. Hasilnya, belum ditemui penyakit antraks.

"Ada 59 sapi dipotong di Manado, semua aman, sudah dites di laboratorium," ucap Arie.