Liputan6.com, Lhokseumawe - Petani di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, resah akibat gangguan gajah liar pada lahan pertanian di daerah setempat dalam beberapa waktu terakhir.
Kechik atau Kepala Desa Lubok Pusaka Jaharuddin, Senin mengatakan kawanan gajah liar jumlahnya belasan ekor tersebut kerap mengganggu tanaman di kebun seperti pinang, kelapa sawit, pisang dan tanaman lainnya.
Gangguan gajah liar terjadi di kawasan Dusun Sarah Raja dan Bina Baru, Desa Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.
Advertisement
Baca Juga
Gangguan gajah liar mulai terasa sejak sebelum memasuki bulan Ramadan. Betapa tidak, gajah liar sempat mengobrak-abrik tanaman di kebun petani daerah tersebut.
Gajah sempat juga memasuki kawasan Dusun Sarah Raja dan Sarah Baru, serta merusak tanaman pinang yang diperkirakan mencapai delapan hektare.
"Mendekati Hari Meugang atau jelang Ramadan kemarin itu, sejumlah gajah liar memasuki Dusun Sarah Raja dan Dusun Bina Baru. Akibatnya sekitar delapan hektare lahan pinang warga rusak," kata Jaharudin, dilansir Antara.
Petani mengandalkan cara tradisional dalam mengatasi gangguan gajah liar tersebut. Cara tradisional itu seperti menyalakan obor pada malam hari dan menggunakan meriam bambu.
"Namun kondisi itu tidak berlangsung lama, karena belakangan ini diketahui, binatang berbelalai panjang itu kembali memasuki permukiman warga," tutur Jaharuddin.
Ia menambahkan, kawanan gajah liar itu hanya singgah sebentar di permukiman warga, lalu pergi masuk kembali ke hutan. Meskipun tidak ada korban, kondisi tersebut sangat meresahkan petani.
"Selama ini, ketika gajah mengobrak-abrik kebun warga, petugas yang menangani soal gangguan gajah itu sering turun ke lapangan," ujar dia.
Meskipun begitu, ia sangat berharap peran dari pemerintah agar lebih maksimal lagi dalam penanganan terhadap gangguan gajah, salah satu binatang yang dilindungi tersebut.