Liputan6.com, Surabaya - Kejadian langka menimpa penghuni rumah di Jalan Pengampon 6 Surabaya. Kakak beradik seluruhnya hampir terkena hipnotis penipu berkedok undian berhadiah.
Penipu undian berhadiah awalnya berusaha menjebak si bungsu. Ia tiba-tiba menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal. Si penelepon menyatakan si bungsu sebagai pemenang undian berhadiah dan berhak mendapatkan uang tunai senilai Rp 35 juta.
Dalam kondisi kaget campur bingung, si penipu menanyakan kartu ATM dan menyuruh si bungsu pergi ke mesin ATM untuk melihat uang yang sudah dikirim.
"Karena merasa senang saya langsung pergi ke ATM untuk melihat uang yang saya dapatkan. Tapi uang tersebut ternyata tidak dikirim dan si "hantu" penipuan tersebut malah tanya saldo saya. Karena saldo saya kosong, si "hantu" penipuan itu malah menyuruh saya untuk mengisi saldo dulu dan teleponnya tiba-tiba dimatikan," kata Afifudin kepada Liputan6.com di Surabaya, Selasa, 28 Juni 2016.
Baca Juga
Selepas itu, penipu undian berhadiah mencoba menjebak si sulung. Modus yang digunakan tetap sama, yakni ditelepon oleh nomor tak dikenal dan dinyatakan sebagai pemenang undian berhadiah serta berhak mendapatkan uang tunai senilai puluhan juta rupiah.
"Karena saya sudah tahu bahwa itu adalah modus penipuan, maka langsung saja saya jawab saya sudah banyak uang. Uang itu buat kamu saja dan telepon saya matikan," kata Andre.
Kasus terakhir barulah menimpa si anak tengah. Dengan kronologi dan modus serupa, si "hantu" penipuan berhadiah mencoba mengelabui korbannya.
"Hampir saja saya kena perangkap si "hantu" penipuan itu. Untung ada kakak yang bilang nerima uang kok malah kirim uang, sehingga membuat saya sadar," ujar Arif.