Liputan6.com, Denpasar - Pulau Dewata memiliki beragam kudapan yang dapat memenuhi selera makan Anda. Ada banyak pilihan, salah satunya adalah ayam betutu. Ayam betutu merupakan menu kudapan khas asal Kabupaten Jembrana, Bali. Jika berkunjung ke Jembrana, Anda akan banyak menemui rumah makan ayam betutu.
Selain itu, Bripka Seladi tetap menjadi pemulung kendati menerima penghargaan dari Kapolri, turut menyita perhatian banyak pembaca di Liputan6.com, terutama kanal Regional hingga Minggu (3/7/2016) malam.
Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional.
1. Menyibak Rahasia Kelezatan Ayam Betutu Khas Bali
Jika Anda tengah berlibur ke Pulau Bali, tak ada salahnya jika Anda juga berburu kuliner. Ya, Pulau Dewata memiliki beragam kudapan yang dapat memenuhi selera makan Anda. Ada banyak pilihan. Salah satunya adalah ayam betutu, kudapan khas asal Kabupaten Jembrana.
Kendati begitu, bukan berarti di Kota Denpasar tak bisa menemui ayam khas dengan bumbu yang bisa menggoyang lidah ini. Salah satunya adalah Dapur Ceko.‎ Dapur Ceko menyajikan menu makanan ayam betutu yang khas di lidah.
Advertisement
Sri Hartati, pemilih usaha Dapur Ceko menjelaskan proses pembuatan ayam betutu sajian khasnya. Menurut dia, ada tiga pilihan ayam sebagai bahan dasar yang bisa digunakan, yakni ayam kampung, ayam boiler dan ayam merah.
"Selain ayam ada bebek betutu juga. Untuk bebek betutu harganya Rp 120 ribu. Untuk ayam kampung harganya Rp 100 ribu, ayam merah Rp 90 ribu dan ayam broiler Rp 65 ribu. Kami punya tiga macam pilihan ayam sesuai selera," ucap Sri Hartati kepada Liputan6.com, Sabtu, 2 Juli 2016.
Selengkapnya baca di sini...
2. Alquran Kuno Ini Bikin Kolektor Sakit
Ada tiga Alquran yang tergolong kuno di Indonesia. Alquran ini sangat istimewa, karena sampulnya dibuat dari kulit binatang.
Konon, tiga Alquran itu yang pertama berada dalam perawatan dan penjagaan Keraton Yogyakarta, yang kedua dirawat dan dijaga Keraton Cirebon.
Jika dua Alquran kuno tersebut berada dalam kekuasaan keraton atau pusat pemerintahan. Nah yang ketiga ini cukup unik lantaran berada di sebuah masjid di pelosok kampung.
Alquran ketiga ini sekarang disimpan, dijaga dan dirawat di Masjid Mujahidin, Dusun Sabrangkali, Desa Blongkeng, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang.
Tak banyak yang tahu keberadaan kitab suci ini karena memang dirahasiakan dan dilindungi takmir masjid. Dusun Sabrangkali sendiri berada di tepi Sungai Putih dan Sungai Blongkeng, sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Menurut Imam Masjid Mujahidin Kiai Khabib Rochim, Alquran kuno ini dibuat dari kertas kuno. Masyarakat Muntilan dan sekitarnya menyebut kertas dengan nama 'dluwang'. Dan sebagaimana dluwang kuno, dimensinya lebih tebal dari ukuran kertas pada masa sekarang.
Selengkapnya baca di sini...
3. Terima Penghargaan Kapolri, Bripka Seladi Keukeuh Jadi Pemulung
Polisi pemulung asal Malang, Jawa Timur, akhirnya berhasil mendapatkan penghargaan dari Kapolri atas jasanya menjauhi praktik suap dengan menjadi pemulung sampah.
Bripka Seladi, anggota Satlantas Polres Kota Malang itu mendapatkan penghargaan dari Kapolri yang diberikan langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Anton Setiadji.
Kapolda Jatim menuturkan, sosok polisi Bripka Seladi yang memilih jadi pemungut sampah sebagai profesi sampingan, telah membuat citra polisi lebih baik dan menjadi inspirasi bagi polisi lainnya.
"Meski bertugas di tempat 'basah', Bripka Seladi mampu menahan godaan suap. Bripka Seladi memiliki semangat menjaga profesionalitas yang patut diapresiasi," ucap Kapolda Jatim di Surabaya, Jumat, 1 Juli 2016.
Kapolda Jatim menilai, apa yang dilakukan Bripka Seladi menunjukkan bahwa polisi ini berintegritas. "Bripka Seladi pandai memanfaatkan peluang untuk mendapatkan pendapatan lebih di luar pendapatan pokok di kepolisian."
Selengkapnya baca di sini...