Sukses

Hendak Konvoi Malam Takbiran, Simak Aturan Polda Sumsel

Polda Sumsel mengantisipasi terjadi kemacetan dan kerusuhan di malam takbiran jelang Lebaran.

Liputan6.com, Palembang - Untuk mengantisipasi terjadi kemacetan dan kerusuhan di malam takbiran jelang Idul Fitri 1437 Hijriah, Kepolisian Daerah Sumatera Selatan atau Polda Sumsel akan mengawal para warga yang hendak konvoi takbiran di jalanan.

Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Polisi Joko Prastowo mengatakan, takbiran hanya boleh dilakukan di tempat ibadah saja, seperti musala dan masjid. Aparat Polda Sumsel akan segera merazia para warga jika takbir keliling tanpa adanya izin dan pengawasan dari kepolisian.

Menurut Joko, warga tak perlu keliling dengan menggunakan truk. Takbiran diharapkan berpusat di tempat ibadah. Jika warga mau takbiran keliling, imbuh dia, harus berkumpul di satu titik.

"Rute takbiran nanti akan kita kawal, ke mana memutarnya. Lalu kembali di lokasi pertama dan bubar masing-masing. Takbiran harus terkoordinir dan harus kita kawal," ucap Kapolda Sumsel kepada Liputan6.com, Sabtu, 2 Juli 2016.

Meskipun selama takbiran keliling akan dikawal oleh Polda Sumsel, menurut Joko, pihaknya tidak membatasi kapan waktu takbir keliling dan waktu selesainya. Namun, jika masih ada para warga yang melakukan takbir di luar pengawasan, Polda Sumsel langsung akan bertindak tegas mengamankan kendaraan dan warga itu sendiri

Larangan takbiran keliling dengan menaiki kap mobil masih tetap berlaku, agar bisa menekan terjadi kecelakaan di jalan.

Selain takbiran keliling, menurut Joko, Polda Sumsel juga akan menekan jumlah penjualan dan pemakaian petasan jelang lebaran. Berbagai razia terus digelar hingga jumlah penggunaan petasan tahun ini dinilai sudah berkurang banyak.

"Lihat saja sekarang, penggunaan petasan sudah sepi dibandingkan tahun lalu. Kita terus melakukan razia dan sudah kita sampaikan ke masyarakat agar tidak menghidupkan petasan. Personel kita juga akan terus berjaga hingga H+15 di pos pengamanan dan di lapangan," Joko menambahkan.

Adapun potensi jalur putus di Sumatera Selatan, imbuh dia, sudah teratasi. Seperti di Kabupaten Pagaralam, jalur putus sudah diperbaiki dua pekan lalu, sehingga bisa digunakan untuk jalur arus mudik.

"Tiap daerah memang rawan (longsor), jadi kita siapkan alat-alatnya. Untuk jalur alternatif sendiri masih belum dibuka, karena jalur utama masih bisa digunakan. Lubang di jalan sudah ditutup rapi, kita harapkan tidak ada kecelakaan akibat kendaraan yang masuk lubang jalan," kata Kapolda Sumsel.

Video Terkini