Sukses

Cerita Ibu Nangis Sambil Gendong Bayi Saat Terima Paket Sabu

Sambil menggendong bayinya, dia terus membantah menjadi kurir sabu seberat dan heroin yang masing-masing 25 gram.

Liputan6.com, Pekanbaru - Nelly Suryati alias Nely tak henti-hetinya menangis di ruang penyidik Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru, Riau. Sambil menggendong bayinya, dia terus membantah menjadi kurir sabu seberat dan heroin yang masing-masing 25 gram.

Ibu rumah tangga berusia 37 tahun itu diamankan di kantor Travel Nusa Mulia, Jalan Bangau, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, pada Sabtu, 2 Juli 2016 sekitar pukul 18.30 WIB. Dia diduga berada di sana untuk mengambil barang haram tersebut.

"Tak ada, Pak, saya datang ke travel itu tidak mengambil barang tersebut," kata Nelly kepada Kepala Satuan Reserse Narkoba Komisaris Polisi Iwan Lesmana Riza di Pekanbaru, Riau.

Kompol Iwan mengatakan, saat diamankan Nelly tengah bersama seorang wanita lain berusia 40 tahun bernama Yusni Mainar alias Yusni.

"Keduanya diamankan ketika mengambil paket kiriman di travel tersebut," tutur Iwan.

Dia menyebutkan, kedua wanita itu sudah lama diintai petugas. Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan, keduanya diduga sebagai pengedar sabu dan heroin lintas provinsi dengan memanfaatkan jasa travel untuk mengirim dan menerima barang. Salah satunya berasal dari Padang, Sumatera Barat.

"Kemudian didapat pula informasi ada kiriman dari Padang dan diduga berisi heroin. Saya dan anggota langsung ke travel dimaksud dan menunggu siapa penjemput barang atau kiriman dari Padang itu," ucap Iwan.

Mendatangi Travel

Dia bercerita, setelah aparat menunggu beberapa lama, muncullah Nely sambil menggendong anak dan Yusni. Awalnya, kedua terduga pengedar ini tak langsung mengambil paket dan sempat pula meninggalkan lokasi.

Tak lama kemudian, keduanya kembali ke travel itu dan langsung mengambil paket kiriman.

"Petugas langsung mengamankannya dan melakukan penggeledahan disaksikan pegawai travel. Dalam paket kiriman dari Padang itu ada bungkusan berisi diduga heroin seberat 25 gram," kata Iwan.

Selain itu, dari kedua pelaku juga diamankan sebuah paket yang berisi serpihan berbentuk kristal diduga sabu. Paket ini rencananya dikirim dari Pekanbaru, Riau dengan tujuan Padang, Sumbar.

"Jadi, keduanya menerima paket heroin dari Padang dan juga berencana mengirim sabu menggunakan jasa travel yang sama," kata Iwan.

Meski begitu, baik Nelly maupun Yusni bersikeras bukan pengedar narkoba. Namun, tes urine berkata lain. Keduanya positif mengonsumsi sabu ataupun narkoba jenis lainnya.

"Untuk sementara, keduanya diduga terlibat jaringan pengedar narkotika lintas provinsi dan menggunakan jasa pengiriman seperti travel untuk memasok barangnya ke Pekanbaru. Keduanya masih tertutup kepada penyidik," ucap Iwan.