Liputan6.com, Surabaya - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tidak pernah bisa melupakan pertemuan yang terjadi pada tiga tahun lalu. Pagi hari Lebaran, seusai menunaikan Salat Ied di kampung halamannya di kawasan Karangdoro, Banyuwangi, ia kedatangan seorang perempuan tua.
Perempuan tua itu datang dari Kecamatan Songgon, sekitar 45 menit dari kediaman Bupati Anas. Sang tamu membawakan pisang dan sejumlah buah-buahan sebagai buah tangan untuk dirinya.
Selain ingin silaturahim, sang tamu ternyata juga hendak mengucapkan terima kasih kepada Anas lantaran anak bungsunya bisa kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Jember berkat beasiswa "Banyuwangi Cerdas" yang diberikan Pemkab Banyuwangi.
Anak bungsu itu menjadi satu-satunya anggota keluarga sang tamu yang bisa menempuh pendidikan hingga bangku kuliah. Kakak-kakaknya hanya sampai bangku SMP dan maksimal SMA.
"Cerita itu akan selalu saya kenang. Apalagi dulu saya kuliah di Jakarta juga dibiayai beasiswa. Saat Lebaran tiba seperti saat ini, saya selalu teringat kisah tersebut," tutur Bupati Anas dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com dari Humas Pemkab Banyuwangi, Selasa 5 Juli 2016.
Kisah itu pula yang membuat Anas memahami arti penting beasiswa pendidikan sebagai langkah taktis yang dijalankan berbarengan dengan berbagai aksi strategis peningkatan kesejahteraan ekonomi warga. Maka itu, alokasi dana untuk beasiswa "Banyuwangi Cerdas" pun terus diperbesar.
Baca Juga
Alokasi dana Banyuwangi Cerdas pada 2016 ditetapkan sebesar Rp 3,75 miliar, naik dari alokasi 2015 yang sebesar Rp 3,2 miliar. Setiap tahun, alokasi beasiswa Banyuwangi Cerdas terus ditingkatkan.
Program tersebut dimulai pada 2011 dengan alokasi dana yang terus meningkat. Jika ditambah dengan alokasi dana 2016, total beasiswa yang disalurkan mencapai Rp 14,4 miliar. Ada lebih dari 700 mahasiswa asli Banyuwangi yang berkuliah di berbagai perguruan tinggi di Indonesia mendapatkan beasiswa ini.
Banyuwangi Cerdas
Advertisement
Beasiswa Banyuwangi Cerdas adalah program beasiswa untuk anak muda yang menempuh pendidikan di bangku kuliah. Calon mahasiswa bisa mendaftar melalui proses pengajuan di sekolah masing-masing.
Mereka bakal mendapat beasiswa jika lulus ujian masuk di perguruan tinggi yang dituju. Adapun mahasiswa yang sudah berkuliah juga bisa mendapatkan beasiswa melalui proses seleksi.
"Ke depan, seiring dengan peningkatan APBD, kami ingin memperluas cakupannya ke beasiswa untuk pascasarjana. Sekarang masih untuk tingkat sarjana saja. Ini ikhtiar untuk meningkatkan kualitas SDM," kata Bupati Anas.
Selain beasiswa Banyuwangi Cerdas, Pemkab Banyuwangi dalam dua tahun terakhir telah memberi beasiswa untuk para calon dokter spesialis dengan kewajiban mereka kelak mengabdi di Banyuwangi.
"Sudah ada beberapa calon dokter spesialis yang dibiayai. Ini di luar skema beasiswa Banyuwangi Cerdas yang untuk mahasiswa non-kedokteran," ujar Bupati Anas.