Sukses

Cirebon Ketatkan Pendataan Penduduk Usai Bom Solo

Baik warga lama maupun baru di Cirebon akan didata ulang.

Liputan6.com, Cirebon - Peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di halaman Polres Surakarta kemarin mengundang empati tersendiri bagi pemerintahan dan warga Cirebon. Sebab, peristiwa tersebut pernah terjadi lima tahun silam di Mapolres Cirebon Kota.

Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis menyatakan, perbuatan bom bunuh diri tersebut sangat tidak manusiawi. "Kami juga turut berduka tapi jangan sampai patah arang," ujar Azis, Rabu, 6 Juli 2016.

Berkaca dari bom bunuh diri Solo, Azis akan meningkatkan pengawasan dalam proses pendataan penduduk, khususnya di Kota Cirebon. Pendataan tersebut untuk mengantisipasi adanya teroris berkeliaran di Kota Cirebon.

Dia pun meminta petugas pendataan Disdukcapil lebih teliti dan jeli dalam mengawasi aktivitas warga baru maupun pendatang yang ada di Kota Cirebon. Termasuk, mendata kembali warga yang belum memiliki KTP atau tinggal sementara.

Dia juga mengimbau Ketua RT dan RW lebih maksimal meningkatkan kewaspadaan. "Bom bunuh diri beberapa tahun silam di Cirebon, kami memang tidak menyangka kebobolan dan waktunya lagi lengah juga," ujar Azis.

Terlebih, ujar Azis, pada perkembangannya Kota Cirebon tengah dalam menuju urban. "Cirebon termasuk pengekspor penduduk urban. Tapi, kami juga dalam proses menuju kota urban dan mudah-mudahan tidak sedahsyat di kota lain," ucap Azis.