Liputan6.com, Cirebon - Bagi Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis, makna Lebaran tahun ini lebih dari sekadar saling bermaafan. Bagi dia, Idul Fitri kali ini merupakan momen untuk menjadi manusia yang lebih bijak.
Warga Cirebon sudah membuktikannya. Azis menilai, hal ini tampak dari suasana malam takbiran pada Selasa, 5 Juli 2016 malam.
Saat itu masyarakat Kota Udang itu lebih memilih mengumandangkan takbir di masjid lingkungan masing-masing daripada konvoi ke jalan.
"Malam Lebaran saya pantau di jalan yang menjadi titik ramai tidak sepadat tahun lalu. Justru di lingkungan RW (rukun warga) yang menjadi ramai," ujar Azis di Cirebon, Jawa Barat, Rabu 6 Juli 2016.
Pemandangan itu membuat sang wali kota terharu. Apalagi saat dia menggelar open house di rumah dinasnya. Azis menilai, rasa kebersamaan warga Cirebon makin erat.
Tamu yang berdatangan ke rumah dinasnya makin banyak. Mulai dari pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD), para legislator se-Kota Cirebon, veteran, hingga warga nonmuslim turut serta memeriahkan Idul Fitri di rumahnya.
"Prinsipnya, penyelenggara pemerintah, baik eksekutif dan legislatif, maupun instansi vertikal, guyub (rukun). Dari situ saya memaknai setiap Ramadan adalah di mana kita diproses ditempa menjadi manusia bijak. Saling mengasihi, merasakan, saling mengerti, memaklumi," tutur Azis.
Dia berharap, kerukunan sejumlah instansi dan kalangan masyarakat Kota Cirebon menjadi salah satu alat pemersatu warga agar tidak mudah terpecah-belah dan terprovokasi.
"Dari sejarahnya saja sudah terlihat Cirebon itu bukan cuma Jawa, Sunda melainkan ada Tionghoa, Arab menjadi satu, yakni Caruban," ucap Azis.
Lebaran ala Warga Cirebon Bikin Terharu Wali Kota
Rasa kebersamaan warga Cirebon dinilai makin erat.
Advertisement