Liputan6.com, Sukabumi - Seiring libur Lebaran tiba, hampir semua objek wisata di Ibu Kota dan daerah selalu dibanjiri para wisatawan.
Jumlah pengunjung yang membeludak terkadang kurang bisa diantisipasi oleh perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata.
Contohnya dengan ketersedian lahan parkir. Hasilnya kondisi ini banyak dimanfaatkan para oknum yang hendak mencari keuntungan dengan jalan tidak halal bahkan berujung pada tindak kekerasan.
Advertisement
Seperti yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Sukabumi. Sebanyak 19 orang mengutip pungutan liar kepada wisatawan. Modus mereka mencuci kendaraan pengunjung tanpa izin si pemilik, lalu memaksa mereka membayar sejumlah uang.
Berita ini berhasil menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional hingga malam hari ini, Sabtu (9/7/2016).
Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:
1. Cuci Mobil Gaya Preman Bikin Wisatawan Sukabumi Risih
Para pelaku juga menahan kendaraan milik wisatawan jika tidak ingin membayar jasa cucinya, sehingga mau tidak mau wisatawan tersebut membayarnya.
Dari 19 orang yang ditangkap, satu diantaranya koordinator pungli. Aksi pungli yang sangat meresahkan ini sudah berlangsung selama dua hari atau sejak H+1 Idul Fitri 1437 Hijriah.
Para pelaku beraksi di kawasan pemandian air panas Cisolok, Pantai Karang Hawu, dan Pantai Cimaja.
Selain modus cuci mobil, oknum ini juga kerap memalak wisatawan dengan mewajibkan membayar jasa parkir yang sangat mahal.
2. Cucu Pertama Wali Kota Risma Lahir
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memiliki cucu pertama yang bernama Gwen Syareefa Bernadi.
Bayi perempuan yang memiliki berat badan 3,2 kilogram dan panjang 50 centimeter itu adalah anak dari pasangan Fuad Bernardi (putra sulung Risma) dan Erra Masita Maharani.
Wali Kota Risma, pagi tadi langsung datang ke rumah sakit dan sempat menggendong sang cucu.
"Setelah saya kabari, ibu langsung ke sini dan menggendong Gwen," ujar Fuad.
3. Menjejak 2 Pulau Tak Berpenghuni di Selat Sunda
Bosan berlibur ke Pantai Anyer, Carita, Karang Bolong, maupun Sawarna di Banten? Cobalah menyeberang ke Selat Sunda.
Di sana, kita dapat dengan mudah menjumpai nelayan yang menyewakan perahu untuk mengantar ke Pulau Merak Kecil dengan biasa sewa Rp 10 ribu per orang untuk antar-jemput.
Dari kedua pulau tak berpenghuni itu, wisatawan bisa melihat luasnya Selat Sunda dan aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Merak. Bahkan barisan bukit di sekitar pelabuhan dapat terlihat jelas.