Liputan6.com, Malang - Geliat vulkanik Gunung Bromo tak menyurutkan minat wisatawan untuk datang ke gunung di Jawa Timur tersebut. Bahkan hotel dan homestay di sekitar Bromo sudah banyak dipesan wisatawan yang ingin datang pada 20–21 Juli mendatang saat perayaan yadnya kasada atau ritual suci suku tengger.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Probolinggo, Jawa Timur, Digdoyo Djamaludin mengatakan, okupansi hotel di sekitar Bromo selama libur Lebaran pada 2–10 Juli 2016 kemarin mencapai lebih dari 75 persen.
"Kalau sekarang okupansi hotel sudah normal lagi, rata–rata 60 persen. Tapi hunian akan naik lagi saat ada upacara kasada, sekarang sudah banyak yang pesan untuk datang saat upacara itu," urai Digdoyo, Rabu (13/7/2016).
Baca Juga
Di sekitar Bromo yang masuk wilayah Probolinggo ada 14 hotel dengan ketersediaan kamar mencapai 494 kamar. Selain itu masih ada juga 128 homestay dengan masing–masing memiliki sekitar lima kamar.
Booking hotel untuk momen upacara kasada didominasi oleh wisatawan nusantara. Sedangkan untuk hari-hari ini, wisatawan mancanegara lebih banyak terlihat di gunung berapi purba itu. Erupsi Bromo yang naik turun juga tak menyurutkan minat wisatawan naik ke kawah Bromo.
"Kepulan asap bercampur abu tipis Bromo tetap menjadi daya tarik wisatawan. Sebenarnya radius aman tetap satu kilometer, tapi banyak wisatawan yang nekad naik mendekat ke kawah mengabaikan larangan petugas," ujar Digdoyo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi menyebut aktifitas vulkanik di Gunung Bromo saat ini masih wajar. Kalau pun sempat menyebabkan Bandara Abdulrachman Saleh Malang tutup, itu lebih disebabkan arah angin menuju barat atau di atas kawasan bandara.
“Aktivitas masih wajar dari Bromo, memang masih naik turun dan mengeluarkan abu vulkanik. Tapi tetap aman,” kata Dwijoko.