Liputan6.com, Padang - Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, menjamin kegiatan orientasi mahasiswa baru yang biasa dikenal Bakti tidak akan diwarnai kekerasan atau tindakan perploncoan.
"Sudah ada dalam peraturan dan undang-undang yang melarang tindakan perploncoan mahasiswa dan kami akan tegas mengawasinya," kata Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan Unand, Prof Hermansah di Padang, dilansir Antara, Minggu (17/7/2016).
Dia menyebutkan untuk memperkuat jaminan tersebut pihaknya telah menyosialisasikan pelarangan perploncoan dalam masa orientasi tahun ini. Sosialisasi disampaikan kepada organisasi mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa universitas dan Fakultas, serta Himpunan Mahasiswa.
"Tinggal saja mahasiswa mau mengikuti aturan atau tidak," ucap Hermansah.
Dia menyebutkan apabila mahasiswa melanggar aturan tersebut, sanksi tegas menanti. Seperti pemberhentian studi atau pemeriksaan oleh pihak berwajib. Selagi orientasi berjalan dengan baik dan tidak ada kekerasan, ia tak akan melarangnya karena hal itu akan meningkatkan citra kampus.
"Plonco ini sering dilakukan mahasiswa senior dan bukan masuk organisasi. Ini akan terus diawasi," ujar dia.
Salah satu pengawasan yang diberikan yakni menempatkan dosen di setiap jurusan atau setiap kali ada orientasi. Tugas dosen ini melaporkan sekaligus mencegah masuknya senior mahasiswa yang melakukan tindakan plonco.
Baca Juga
"Selain itu, kami juga punya komisi disiplin yang siap merumuskan sanksi bagi mahasiswa yang melanggar, baik panitia maupun peserta didik tersebut," kata Hermansah.
Dalam menerapkan sanksi ini, kata dia, pihaknya akan mengupayakan penyelesaian di dalam kampus dan tidak ada campur tangan keamanan luar.
"Kecuali fatal dan berbahaya, dengan pihak keamanan kami hanya akan berkoordinasi dalam hal mengamankan kampus di lingkungan," kata dia.
Dia beralasan pihaknya memiliki satuan pengaman dan komisi disiplin yang bisa menyelesaikan persoalan terkait perploncoan atau tindak kekerasan dalam orientasi.
Sementara itu, salah satu mahasiswa Unand, Lisa Oktri berharap agar sanksi tegas diberikan kepada yang bertindak semena-mena terhadap adik kelasnya. Menurut dia, masih banyak senior yang sembunyi-sembunyi memplonco juniornya di kampus.
"Hal ini cukup ironis karena kebanyakan senior nantinya kuliah bersama junior, ini perlu jadi perhatian," ucap Lisa.